Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Stop Wacana Presiden 3 Periode, Ayo Bangun Kualitas Demokrasi
Wacana presiden 3 periode bukan hanya mencederai konstitusi, juga menghambat keberlanjutan demokrasi.
Editor: Choirul Arifin
Stop Wacana 3 Periode, Bangun Kualitas Demokrasi
Oleh: Teddy Wibisana *)
TRIBUNNEWS.COM - Wacana Jokowi 3 periode terus muncul, walau Presiden sendiri terus menolak. Tapi penolakan ini kian lama kian luntur. Jika awal saat wacana ini muncul ditolak oleh presiden dengan tegas, kini respon Presiden makin melunak.
"Wacana ini ingin menampar muka saya, ingin cari muka padahal saya sudah punya muka, atau ingin menjerumuskan saya," kata Presiden saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka (Senin, 2 Desember 2019).
Tapi saat wacana ini dimunculkan lagi dalam Musra di Bandung Minggu (28/8/2022), respon presiden semakin lunak. Jika sebelumnya Presiden menyatakan bahwa wacana tersebut "menampar" mukanya, saat ini Jokowi lebih "menerimanya" sebagai bagian dari demokrasi, yang harus menghormari pendapat masyarakat.
Dan meyakini kalau wacana itu sebagai bagian dari aspirasi masyarakat.
Bagi saya, wacana presiden 3 periode bukan hanya mencederai konstitusi, juga menghambat keberlanjutan demokrasi. Demokrasi memang bukan sistem yang ideal, tapi demokrasi adalah sistem yang dibutuhkan.
Agar demokrasi terus berkembang, kita perlu disiplin atas prinsip-prinsip demokrasi. Pembatasan masa jabatan publik, terbukanya partisi publik, dan kepatuhan pada konstitusi, adalah nilai dan prinsip demokrasi yang semuanya harus diberikan, bukan dipertentangkan.
Tidak tepat mempertentangkan antara pembatasan kekuasaan dengan hak publik untuk menyuarakan calon pemimpinnya.
Baca juga: Hasan Nasbi Kritik Projo Kembali Minta Jokowi 3 Periode: Kembali Saja ke Orba!
Jika calon pemimpin yang disuarakan sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh konstitusi, maka dengan sendirinya suara yang melanggar pembatasan masa jabatan itu sudah cacat demokrasi.
Untuk semua pihak harus mau menahan diri dan teggak lurus pada demokrasi dan konstitusi.
Sebagai pendukung Jokowi, saya meminta semua pihak, teritama organisasi Relawan Pendukung Jokowi, untuk menahan diri, dan meyakini bahwa pembatasan kekuasaan itu baik untuk masa depan bangsa.
Baca juga: Rakernas KAPT Rekomendasikan Tolak Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode
Pembatasan kekuasaan akan memperlancar sirkulasi kader kepemimpinan bangsa, dan membawa harapan bagi generasi muda untuk nembawa Indonesia ke arah kemajuan
*) Teddy Wibisana adalah aktivis Pro Demokrasi dan Relawan Jokowi. Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis.