Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
PDI Perjuangan, Bu Mega, Pak Jokowi, dan Pak Ganjar
Juga isu soal sikap PDIP dan berbagai isu lainnya yang pada intinya berhubungan dengan suksesi kepemimpinan nasional di tahun 2024.
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Washinton P Situmorang
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari belakangan ini, ramai di publik berseliweran berbagai macam wacana sehubungan dengan Jokowi yang disebut-sebut calon presiden atau capres 2024.
Juga isu soal sikap PDIP dan berbagai isu lainnya yang pada intinya berhubungan dengan suksesi kepemimpinan nasional di tahun 2024.
Beberapa wacana dan isu semacam itu menjadi tidak menarik apalagi setelah disebutkan Pak Jokowi maju cawapres ataupun menjadi ketua partai setelah tidak menjabat presiden lagi.
Tidak menarik karena beliau sebagai presiden Indonesia sudah menjabat 2 periode.
Baca juga: Muncul Sejumlah Spanduk Ganjar Pranowo Pakai Peci di Solo, FX Rudy Beberkan Alasannya
Sebaiknya setelah tidak menjadi presiden maka beliau menjadi tokoh bangsa, bapak bangsa yang mengayomi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Reputasi internasional Pak Jokowi selama ini juga rasa-rasanya pantas kita dukung bersama untuk berkiprah di panggung internasional misalnya menjadi sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.
PDI Perjuangan sejak era reformasi telah terbukti selalu konsisten dalam berdemokrasi, pilihan para kadernya kepada Bu Mega juga melalui mekanisme partai yang demokratis.
Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) juga selalu menunjukkan konsistensi beliau menyangkut isu-isu sentral seperti keberagaman, menolak politik diskriminatif, dan setia pada konstitusi.
Bu Mega memilih partainya berada di luar pemerintahan selama periode Pak SBY presiden.
Bu Mega juga memilih untuk mendukung Pak Jokowi dibandingkan maju sendiri sebagai Presiden.
Maka dapatlah disimpulkan sampai saat ini pilihan kader PDI Perjuangan kepada Bu Mega sebagai ketua umum harus diakui sebagai pilihan yang tepat.
PDI Perjuangan sebagai partai berbasis kader telah melalui sejarah panjang, mulai dari masa Orde Baru.
Partai ini telah mencetak kader-kader yang berkualitas dan telah terbukti rekam jejaknya diantaranya seperti Bu Risma, Pak Ganjar, Pak Azwar Anaz, termasuk Pak Jokowi, dan masih banyak lagi kader potensial lainnya.
Hal ini paling tidak membuktikan bahwa mekanisme partai ini telah berjalan baik dan perlu kita apresiasi.
Perbicangan publik sehubungan dengan PDI Perjuangan menjadi menarik dengan kuatnya elektabilitas Pak Ganjar di berbagai survey independen beberapa waktu belakangan ini.
Kemudian bermunculan berbagai suara dukungan kepada beliau untuk menjadi Presiden.
Dukungan seperti ini tentunya hal positif bagi Pak Ganjar dan partainya sepanjang dukungan ini murni aspirasi akar rumput.
Dukungan seperti ini tentunya juga perlu tetap menghargai mekanisme partai dan menghormati keputusan partai untuk menjadikan fokus pada dukungan pemerintahan Jokowi yang saat ini sedang berlangsung yang akan menghadapi tantangan berat di tahun 2023.
Maka bila ada yang berwacana tidak menarik dan aneh-aneh sehubungan dengan PDI Perjuangan, Bu Mega, Pak Jokowi dan Pak Ganjar, mungkin saja mereka lupa sejarah atau mungkin juga punya niat-niat yang buruk.
Terkait dukungan aspirasi kepada Pak Ganjar yang sering dilakukan organ relawan pendukung, harusnya juga memahami dinamika politik dan suasana batin internal partainya pak Ganjar.
Ekspresi dukungan bukan saja membawa suasana sejuk dan mencerahkan, tetapi wajib menghindari lontaran isu-isu yang tidak jelas juntrungannya.
Kalau dalam dukung mendukung ekspresi yang ditampilkan membuat tufuhan palsu terhadap petinggi dan kader partai sendiri maka patut dipertanyakan ketulusan sebagai organ relawan pendukung karena jelas-jelas akibatnya hanya mendorong perpecahan di internal tubuh PDI Perjuangan.
*Washinton P Situmorang: Ketua Umum Pengawal Pancasila Damai (PPD)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.