Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Yuk Kenali Apa Itu Antropologi Kematian
Antropologi ragawi atau biologi yang berspesialisasi dalam konteks forensik terutama memfokuskan studinya pada rangka manusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga

Saat si empunya mati, maka badan matinya terus menjalani proses dekomposisi, sampai ke proses skeletonisasi, yakni hanya berupa jaringan keras tulang-belulang dan gigi-geliginya.
Lambat laun jaringan-jaringan keras itu diadwarkan oleh alam. Seharusnya semua material biologis yang mati itu diadwarkan oleh dan ke alam.
Kadangkala ada aktivitas geologis yang menghambat atau mengawetkan proses pengadwaran itu, baik itu individu dari masa lampau atau relatif masa kini.
Oleh karena itu kadangkala masih terdapat sisa-sisa biologisnya walau makin terbatas.
Tulang-belulang dan gigi-geligi yang terbatas itu dibaca oleh ahli antropologi forensik dan paleoantropologi dengan bahasa tulang (language of bones), dan direkonstruksi sampai beberapa tingkat ekstrapolasi.
Manusia sebagai makhluk biokultural tentu juga meninggalkan jejak atau bekas perilaku (kultural) pada badannya.
Kadangkala beberapa jejak atau bekas itu juga terekam pada tulang-belulang dan gigi-geliginya. Rekaman perilaku atau kulturalnya itu juga penting untuk rekonstruksinya.
Antropologi forensik adalah aplikasi antropologi ragawi atau biologi dalam konteks forensik. Definisi itu mengacu kepada American Board of Forensic Anthropology.
Antropologi ragawi atau biologi yang berspesialisasi dalam konteks forensik terutama memfokuskan studinya pada rangka manusia.
Kerja Multi Disiplin Ilmu
Kerja antropologi forensik mencakup identifikasi sisa-sisa rangka, badan yang sudah mengalami dekomposisi lanjut atau dugaan sisa-sisa manusia yang belum teridentifikasi.
Antropolog forensik dapat bekerja sama dengan ahli patologi forensik, dokter gigi forensik, dan penyidik untuk mengidentifikasi orang yang telah meninggal serta waktu dan cara kematiannya.
Antropologi forensik dapat membantu menentukan usia, jenis kelamin, afiliasi rasial, tinggi badan, trauma dan patologi yang terberkas pada tulang dan gigi serta ciri-ciri unik almarhum dari sisa-sisa badannya, misalnya lateralitas badan, stress marker dan seterusnya.
DVI Indonesia adalah salah satu dari DVI International. DVI Indonesia di bawah Markas Besar Kepolisian RI.

