Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Necmettin Erbakan, Perdana Menteri Republik Turki Penentang Sekularisme

Erbakan menentang sekularisme, pemisahan agama dan negara. Idealismenya itu harus dibayar mahal. Erbakan mendapat tekanan dan ancaman dari militer.

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Necmettin Erbakan, Perdana Menteri Republik Turki Penentang Sekularisme
Dokumen Pribadi KH. Imam Jazuli.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat, KH. Imam Jazuli, bersama dengan Istri, Hj. Malika Lulu, S.Psy, di Turki, Senin (8/1/2023). 

Necmettin Erbakan, Perdana Menteri Republik Turki Penentang Sekularisme

Catatan Perjalanan KH. Imam Jazuli, Lc. MA.*

TRIBUNNEWS.COM - Necmettin Erbakan (1926-2011) adalah seorang politisi, insinyur, akademisi, yang pernah menjadi Perdana Menteri Turki dari tahun 1996 sampai 1997. Necmettin (baca: Najmuddin) Erbakan hidup sezaman dengan Said Nursi, sekaligus pemegang tongkat estafet pemikiran Said Nursi.




Necmetin Erbakan menentang sekularisme, pemisahan agama dan negara. Idealismenya itu harus dibayar mahal. Necmetin Erbakan mendapat tekanan dan ancaman dari pihak militer. Tidak hanya itu, ia harus menanggung keputusan kejam Mahkamah Konstitusi Turki. Ia dilarang dari semua aktivitas politik.

Dalam rangka menyebarkan gagasannya, Necmetin Erbakan membentuk gerakan ideologis-politis yang diberi nama Millî Görüş (Pendapat Nasional). Melalui gerakan sosial politik ini, Necmetin Erbakan berpandangan bahwa bangsa dan negara Turki bisa mengembangkan kekuatannya sendiri, dengan menjaga nilai-nilai keagamaannya.

Millî Görüş dipublikasikan pertama kali tahun 1969 sebagai bentuk manifesto ideologi politik Necmettin Erbakan. Di Millî Görüş, Erbakan menjadi ketuanya. Sebagai sebuah gerakan politik, Millî Görüş selalu menggunakan diksi “nasional” untuk menyatukan seluruh kekuatan politik kaum agamawan agar bersatu padu.

Baca juga: Gerakan Spiritual Said Nursi sebagai Respon atas Sekularisme di Turki

Millî Görüş juga berpandangan bahwa dengan mempertahankan nilai-nilai religius, bangsa dan negara Turki tetap bisa terus berkembang maju dalam rangka bersaing dengan negara-negara Barat (Ömer Çaha dan Ömer Baykal, Milli Görüş Hareketinin Kuruluşu: Türk Siyasetinde Milli Nizam Partisi Deneyimi, 2017: 788). Artinya, agama bukan penghalang kemajuan.

BERITA TERKAIT

Ideologi sosial-politik yang dikampanyekan oleh gerakan Millî Görüş menginspirasi ideologi partai politik di Turki, antara lain: Millî Nizam Partisi/MNP (berdiri 1970), Millî Selâmet Partisi/MSP (berdiri 1972), Refah Partisi/RP (berdiri 1983), Fazilet Partisi/FP (berdiri 2001), dan Saadet Partisi/SP (berdiri 2001). Semua partai ini didirikan oleh atau terinspirasi oleh ideologi Erbakan.

Pada tahun 1970-an, Necmettin Erbakan menjabat sebagai ketua umum MSP. Pada tahun 1974, MSP pimpinan Necmetin Erbakan berkoalisi dengan Cumhuriyet Halk Partisi (CHP) di bawah pimpinan Perdana Menteri Bülent Ecevit. Hal ini penting untuk digarisbawahi. MSP yang berideologi Islamis bisa bergandeng tangan dengan CHP yang berideologi Kemalis.

Setelah terjadi kudeta militer tahun 1980, Necmettin Erbakan dan partai politik yang seideologis dengannya dibekukan. Baru pada 1987, Necmetin Erbakan tampil ke panggung politik lagi menjadi Ketua Umum RP. Necmetin Erbakan memimpin RP berkoalisi dengan dua partai konservatif terbesar pimpinan Mesut Yılmaz dan Tansu Çiller. Di sinilah, Necmetin Erbakan memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 1995.

Hal itu patut disebut kemenangan terbesar Necmetin Erbakan, karena sebelum Pemilu, CHP lebih dulu menarik diri dari koalisinya dengan Doğru Yol Partisi (DYP). Padahal, koalisi CHP dan DYP ini sudah berjalan empat tahun lamanya, yang digagas oleh pendahulu CHP, yaitu partai Sosyaldemokrat Halkçı Parti (SHP). CHP tidak sadar bahwa pilihannya akan memberikan manfaat bagi Erbakan.

Runtuhnya koalisi CHP dan DYP membawa angin segar bagi koalisi partai RP dan partai-partai konservatif lainnya. Necmettin Erbakan pun mengisi kekosongan koalisi yang ditinggalkan oleh CHP tersebut. Sejak itulah, pada Pemilu 1995, partai RP berkoalisi dengan partai DYP. Hasilnya, Erbakan berhasil menjabat sebagai Perdana Menteri.

Baca juga: Fethullah Gulen, Reformisme, dan Nurcu Movement di Turki

Dari sini, kita bisa melihat betapa lincahnya sepak terjang Necmettin Erbakan dalam dunia politik. Jika sebelumnya Necmettin Erbakan membawa partai MSP berkoalisi dengan partai CHP. Kini Erbakan membawa partai RP berkoalisi dengan partai DYP. Padahal, MSP maupun RP adalah dua partai berideologi Islamis. Sementara CHP adalah partai berideologi Kemalis dan DYP partai politik aliran Kanan-Tengah.

Karena Necmettin Erbakan adalah seorang Islami yang memimpin partai-partai Islam, maka kebijakannya pun sangat Islamis. Misalnya, kebijakan luar negeri Necmettin Erbakan sangat pro-Islamis. Bahkan, ia menyarankan pembentukan Organisasi Keamanan Islam untuk melawan NATO. Erbakan juga mengusulkan pembuatan mata uang Islam yang disebutnya dinar.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas