Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Necmettin Erbakan, Perdana Menteri Republik Turki Penentang Sekularisme

Erbakan menentang sekularisme, pemisahan agama dan negara. Idealismenya itu harus dibayar mahal. Erbakan mendapat tekanan dan ancaman dari militer.

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Necmettin Erbakan, Perdana Menteri Republik Turki Penentang Sekularisme
Dokumen Pribadi KH. Imam Jazuli.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat, KH. Imam Jazuli, bersama dengan Istri, Hj. Malika Lulu, S.Psy, di Turki, Senin (8/1/2023). 

Program-program Necmettin Erbakan yang pro-Islamis ini mengkhawatirkn pihak militer Turki. Pihak Militer segera membentuk team yang disebut Batı Çalışma Grubu (Western Working Group) yang bertugas memantau segala aktivitas partai RP di bawah Erbakan. Dari sini, posisi Erbakan bagai telur di ujung tanduk, sangat rentan dan berbahaya.

Parahnya lagi, Erbakan terlalu vokal dalam melawan apa yang disebut sebagai Skandal Susurluk (Susurluk skandalı). Skandal ini terjadi ketika konflik Kurdi-Turki memuncak tahun 1990-an. Peristiwa itu disebut skandal karena melibatkan tiga pihak yang sangat akrab dan dekat, yaitu: pertama, Derin Devlet.

Derin Devlet adalah kelompok koalisi anti-demokrasi yang sangat berpengaruh di dalam struktur politik Turki. Koalisi ini terdiri dari elemen tingkat tinggi: dinas intelijen (dalam dan luar negeri), militer Turki, badan keamanan, peradilan, dan mafia.

Kedua, Bozkurtla. Ini adalah Organisasi Paramiliter Kanan Jauh and political movement yang berafiliasi dengan Milliyetçi Hareket Partisi (MHP). Bozkurtlar juga bisa disebut Ultra-nasionalis, Neo-fasis, dan Islamonasionalis. Ketiga, organisasi mafia di Turki. Komentar pedas terhadap Skandal Susurluk ini membuat pihak militer semakin geram terhadap gerakan politik Necmettin Erbakan.

Pepatah mengatakan, sepandai-pandai tupai melompat, ia akan jatuh suatu hari. Necmettin Erbakan pun dijebloskan ke penjara karena kasus Kayıp Trilyon Davası (Triliun yang Hilang). Kasus ini adalah skandal penggelapan uang di Turki, karena menggunakan dokumen palsu. Pelakunya adalah elite eksekutif Refah Partisi (RP), di mana Necmettin Erbakan adalah ketua umumnya.

Walaupun Necmettin Erbakan sudah menjadi tahanan, ia tetap menjadi mentor dan penasehat pendiri partai Fazilet Partisi (FP) tahun 1997. Salah satu kader terbaik FP adalah Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Republik Turki saat ini. Di sini kita akan melihat jejak perjalanan pemikiran Necmettin Erbakan yang terus mengalir ke dalam darah dan daging ideologi Recep Tayyip Erdoğan. Islam terus bergerak menggantikan sekularisme di Turki.[]

* Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

BERITA TERKAIT
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas