Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

BPJS Kesehatan Ubah Stigma 'Orang Miskin Tidak Boleh Sakit'

BPJS diharapkan mengoptimalkan kesehatan masyarakat sebagai hak warga negara yang telah diatur dalam UUD 1945 dan berbagai regulasi turunannya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BPJS Kesehatan Ubah Stigma 'Orang Miskin Tidak Boleh Sakit'
Istimewa
Program REHAB atau Rencana Pembayaran Bertahap dari BPJS Kesehatan memberikan angin segar bagi peserta JKN, terutama pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Mandiri yang mempunyai tunggakan iuran JKN lebih dari 3 bulan 

Meski demikian, perlu dipastikan keamanan dan perlindungan data kesehatan peserta dikelola dengan baik melalui peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Konsekuensi dari bermitra dengan pemberi layanan kesehatan, BPJS perlu secara aktif mendukung inovasi untuk perbaikan, memastikan pembayaran termasuk pembayaran di muka pada faskes, dan quality control pada layanan kesehatan, sehingga pembayaran dapat mempertimbangkan sejauh mana mutu layanan fasilitas kesehatan telah diberikan.

Baca juga: Jokowi: BPJS Kesehatan Sekarang Punya Uang Cukup untuk Bayar RS Tepat Waktu

Kedua, perluasan pelayanan sistem pelayanan Kesehatan. Sistem pelayanan kesehatan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem biomedis yang mengandalkan rasionalitas ilmiah; sistem personalistik yang meyakini keadaan sakit karena kuasa di luar diri yang tak terlihat atau kuasa Tuhan sehingga lebih menggunakan dimensi spiritual; dan sistem naturalistik yang kerap menggunakan herbal. Tiap negara mungkin memiliki tiga sistem, meski satu sistem lebih dominan.

Sistem personalistik dan sistem naturalistik agak tumpang tindih. Ini adalah bagian dari pengobatan tradisional dan komplementer (Traditional & Complementary Medicine-TCM).

Dalam laporan global terkait pengobatan tradisional dan komplementer tahun 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa 88 persen anggota PBB menggunakan sistem ini, termasuk di Indonesia.

Dalam program WHO untuk tahun 2019-2023, sebagai upaya mencapai cakupan kesehatan universal (universal health coverage-UHC) untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia, TCM dianggap berkontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terkait kesehatan (Sustainable Development Goal 3- SDG 3).

Terobosan untuk pemanfaatan sistem kesehatan tradisional dan komplementer, pendekatan holistik, kesehatan syariah, pendekatan budaya seperti di Bali yang telah melakukan inovasi dalam tahap preventif dan promotif, dapat menjadi pertimbangan untuk dievaluasi dengan lebih seksama.

Teresia Sihombing (23), salah seorang petugas pelayanan pengaduan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Sibolga.
Teresia Sihombing (23), salah seorang petugas pelayanan pengaduan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Sibolga. (Istimewa)
Berita Rekomendasi

Kita juga tahu bahwa obat herbal yang semakin banyak teruji secara klinis juga dapat dimanfaatkan oleh peserta BPJS.

Ketiga, pengoptimalan telemedicine-teledentistry.

Pelayanan kesehatan jarak jauh, yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baik telemedicine maupun teledentistry perlu menjadi perhatian BPJS.

Terobosan ini penting dan solutif pada masalah kesenjangan dan keterbatasan pelayanan kesehatan di Indonesia khususnya di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal untuk mengupayakan kesehatan berkeadilan.

Pengobatan jarak jauh dapat memanfaatkan saluran komunikasi seperti telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain. Bentuk pelaksanaannya dapat mencakup perawatan, diagnosis, konsultasi, dan pengobatan serta pertukaran data kesehatan dan diskusi ilmiah jarak jauh.

Pasien dapat memperoleh layanan perawatan di rumah, memesan obat, dan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan konsep yang memadukan aplikasi seluler dengan jasa transportasi daring.

Saat ini, telemedicine yang popular adalah sebagai sarana konsultasi antar tenaga kesehatan (misal dokter dengan dokter spesialis) sebagai upaya menegakkan diagnosis, memberikan terapi, dan/atau mencegah keparahan penyakit, di beberapa tempat mulai diterapkan.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas