Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kecukupan Gizi Bagi Murid-murid di SMAN 68 Dipantau Alumni
Kecukupan gizi anak dan remaja merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Editor: Toni Bramantoro
SATU ABAD Indonesia merdeka merupakan masa emas bagi kehidupan bangsa. Di tahun itu Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 9.100 miliar USD dan PDB per Kapita sebesar 30.000 USD.
Indonesia menurut IMF (International Monetary Fund) akan menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar didunia.
Agar hal itu dapat diraih dan berkelanjutan, sejak kini perlu dipersiapkan para remaja yang akan berkiprah dan berperan di masa itu.
Untuk itu status kecukupan gizi mereka menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Ibaratnya, dalam pertandingan sepakbola atau basket, tak mungkin memenangkan pertandingan jika gizinya kurang.
Kecukupan gizi anak dan remaja merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Seiring peningkatan populasi remaja di Indonesia diperlukan perhatian khusus karena akan berdampak pada tumbuh kembang, pemikiran dan nalar mereka.
Hal yang penting ini menjadi pemikiran alumni SMAN 68 Jakarta yang dipimpin oleh Drs. Ade Palguna R, Sekretaris
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK yg merupakan angkatan pertama di sekolah itu.
Maka dirancang suatu program untuk memantau dan memastikan kecukupan gizi bagi murid-murid
di SMAN 68.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengecekan kesehatan murid-murid di tahap awal program untuk mengetahui data awal tingkat Kesehatan dan kesemaptaan murid-murid.
Selanjutnya di setiap hari Jumat diadakan senam bersama, serta pemeriksaan berat dan tinggi badan, lingkar pinggang, dan asupan tablet penambah darah bagi murid-murid yang memerlukan.
Lalu status kondisi gizi murid akan diukur setiap bulan sekali. Edukasi sinambung mengenai keseimbangan gizi dan Kesehatan remaja akandilakukan oleh Duta Remaja 68.
“Kegiatan sungguh bermanfaat bagi murid-murid. Terlebih karena murid-murid kami sebagian besar penerima KJP/Kartu Jakarta Pintar sesuai zonasi,” tutur Yunidar, M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 68.
Kegiatan peningkatan kecukupan gizi dan kesehatan murid ini dilaksanakan oleh alumni SMAN 68
angkatan pertama yang merasa beruntung dapat menimba pengetahuan di SMA itu.
“Kami berusaha untuk melibatkan dan memperoleh dukungan dari teman-teman alumni yang cukup beruntung dan
sukses, untuk ikut membantu kegiatan ini,” ujar Dr R. Artsanti, M.Si Vice President, Head of Social Investment Dept PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, yang juga alumnus pertama SMAN 68.
Yusnain Yusuf, SE, Founder Desa Bukit Indah Foundation menambahkan, “Menyenangkan bisa bekerjasama kembali dengan teman-teman masa SMA lebih empat dekade yang lalu. Teman-teman sangat bersemangat untuk bekerja bakti dan memberi kembali bagi sekolah yang telah membesarkan mereka. Dalam kegiatan ini sudah terpilih beberapa Duta Remaja yang akan menjelaskan mengenai siklus kehidupan manusia, hal-hal mengenai kecukupan gizi remaja dan dampaknya, kerentanan dan risiko sebagai remaja termasuk kesehatan mentalnya, pentingnya mencintai dan bangga terhadap tanah air, dan bagaimana merancang masa depan yang bermanfaat."
“Kami senang dengan kegiatan yang diadakan oleh alumni ini. Karena kami merasa mendapat dukungan dan teman bertukar pikiran dalam mendidik murid-murid," jelas kepala sekolah
Kegiatan 68 Bagi Kesehatan Remaja ini diluncurkan tanggal 6 Maret, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang didukung oleh Puskesmas Senen.
Kegiatan ini direncanakan akan menjadi kegiatan berkelanjutan (sustainable) dalam upaya menyiapkan Generasi Emas untuk menyongsong satu abad Republik Indonesia