Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Suhu Udara di Jakarta Makin Panas, Kurangi Eksploitasi Alam, Biasakan Hidup dengan 'Hijau'

Dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem ini, salah satu upayanya adalah mengurangi eksploitasi alam dan membiasakan hidup dengan "hijau".

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suhu Udara di Jakarta Makin Panas, Kurangi Eksploitasi Alam, Biasakan Hidup dengan 'Hijau'
Pixabay/Sumekler
Ilustrasi suhu panas - Hal yang wajib dipahami oleh masyarakat dalam "menghadapi" kondisi cuaca yang ekstrem ini adalah kurangi eksploitasi alam dan biasakan hidup dengan "hijau". 

Penulis:
Roosdinal Salim
Pemerhati Perubahan Iklim

Sudah lebih dari satu bulan suhu di Indonesia terasa sangat panas.

Kita pun mengeluh "kok panas sekali ya?"

Mendadak cuaca berubah dari panas menjadi hujan lebat, artinya dari kita berkeringat berubah menjadi basah kuyub karena hujan.

Kalau kita tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat maka kita rentan akan terkena batuk dan pilek, yang ujungnya kita sakit.

Baca juga: Suhu Makin Panas, Ancaman Krisis Iklim di Depan Mata

Maka kita pun berlomba-lomba untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak terserang batuk dan pilek.

Saking fokusnya menjaga daya tahan tubuh sampai kita lupa apa penyebab dari batuk dan pilek ini.

Berita Rekomendasi

Padahal diatas saya sudah tulis kalau suhu berubah drastis dari panas menjadi hujan lebat.

Nah kita tidak terpikir atau memikirkan lagi agar kondisi panas ini bisa "diatasi".

Hal yang wajib dipahami oleh masyarakat dalam "menghadapi" kondisi cuaca yang ekstrem ini adalah kurangi eksploitasi alam dan biasakan hidup dengan "hijau".

Artinya perbanyak menanam pohon, perbanyak ruang hijau, kurangi penggunaan bahan bakar fossil dan hentikan eksploitasi air dari tanah.

Kondisi pasti akan teduh kalau banyaknya pohon pohonan, luasnya ruang hijau sehingga kalau suhu teduh maka kita akan nyaman untuk berjalan kaki apabila jarak tidak jauh, kita akan nyaman berolahraga di ruang terbuka.

Baca juga: 24.000 Orang di India Tewas akibat Gelombang Panas Sejak 1992, Durasi Panas Diprediksi Naik di 2060

Hal ini tidak terjadi saat ini bahkan Kota Jakarta tumbuh menjadi kota "Beton" bukan kota ruang hijau.

Memang untuk membuat ruang hijau dan menanam pohon memerlukan waktu tapi kalau kita tidak mulai dari sekarang kapan lagi?

Apa lagi yang mesti ditunggu?

Saya mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon minimal 1 pohon per orang per tahun sehingga di Kota Jakarta akan ada minimal 8 juta pohon per tahunnya.

Insya Allah dengan semakin banyaknya pohon dan ruang hijau suhu di Kota Jakarta tidak akan sepanas saat ini.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas