Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
60 Tahun Doni Monardo, Sosok Bapak Reklamasi hingga Panglima Bencana
Hujan ucapan doa mengguyur Doni Monardo pagi ini, 10 Mei 2023. Ini hari ulang tahunnya yang ke-60.
Editor: Wahyu Aji
![60 Tahun Doni Monardo, Sosok Bapak Reklamasi hingga Panglima Bencana](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/doni-monardo-dan-santi-arviani.jpg)
Jadilah, kini di sejumlah kebun bibit yang ia kelola, berkembang bibit-bibit beringin istana. Nah, bibit beringin istana termasuk yang disumbangkan untuk IKN. Suatu hari Doni pernah berkata, “Jadi nanti yang pindah tidak hanya istananya, tetapi pohon beringinnya pun ikut pindah.”
“Bapak Reklamasi”
Baca juga: Doni Monardo Dorong Pemanfaatan Tanaman Sapu-sapu Jadi Sumber Ekonomi Baru di Babel Selain Timah
Doni Monardo adalah tipikal pekerja. Bahkan pekerja yang sangat keras. Utamanya reklamasi lahan bekas tambang. Ia tidak saja dijuluki "Jenderal Pohon", tetapi juga "bapak reklamasi lahan bekas tambang".
Ini erat kaitannya dengan tugasnya pasca pensiun sebagai militer. Ia sebagai Komisaris Utama MIND ID. Sebuah konsorsium perusahaan (BUMN) tambang: PT Inalum, PT Timah, PT Antam, PT Freeport, PT Bukit Asam, PT Vale Indonesia.
Lahan-lahan bekas tambang, menjadi fokus Doni Monardo untuk direklamasi. Tujuannya menjadikan kembali menjadi hutan (produktif). Juga menjadi taman kota, bahkan tidak sedikit yang menjadi lokasi penanaman pohon-pohon langka (terancam punah) di Indonesia, seperti ebony, gaharu, biti, dan lain-lain.
Sebagai komisaris utama perusahaan tambang, ke mana pun ia melakukan kunjungan kerja, fokus adalah menuju lokasi bekas tambang. Tak peduli siang, malam, hujan, atau cerah.
Pernah terjadi, Juli 2022 ia mengunjungi lokasi tambang di Maluku Utara. Karena cuaca, helikopter menunda penerbangan hingga otoritas bandara mengizinkan. Tak pelak, tiba di lokasi tambang matahari sudah terbenam.
Rombongan yang menyertai berpikir, kunjungan akan ditunda besok. Tidak. Malam usai makan, Doni langsung meninjau lokasi bekas tambang. Mau-tak-mau, para pekerja tambang kalang-kabut menyiapkan instrument penerangan. Tidak mudah. Karena memang tidak direncanakan.
Apa yang terjadi? Tiba di base-ops, Doni Monardo bercerita sambil tersenyum ihwal hasil kunjungannya. “Saya mendengar suara kodok. Kodok ngorek. Itu indikasi lingkungan baik. Jika bekas tambang itu rusak, mengandung bahan beracun, dan gersang, tidak mungkin akan hidup kodok atau ular,” kata Doni. Peserta rombongan hanya melongo, lalu mengangguk-angguk mendengar penjelasan Doni.
Sudahlah. Masih berderet-deret cerita-cerita menarik yang mengaitkan nama Doni Monardo dengan dunianya. Dunia yang semakin hari semakin banyak bersinggungan dengan orang-orang atau komunitas-komunitas baru. Itulah yang membuat ulang tahun hari ini ia kebanjiran ucapan selamat.
Waktu merambat siang. Doa syukur hari jadi usai. Doni kembali beraktivitas. Ada zoom meeting untuk kegiatan bakti sosial PPAD di Papua Juni mendatang.
Baca juga: Gambarkan Kekayaan Alam Indonesia, Doni Monardo Ajak Lulusan SMA Taruna Nusantara Jadi Entrerpreneur
Begitulah, meski sudah purnawirawan, Doni nyaris tanpa jeda. Tanpa spasi. Rentetan aktivitasnya terus menerus. Tapi ingat, wajib ada jeda dan spasi. Betapa pun, kesehatan adalah yang utama, jenderal…. Peduli alam, juga peduli kesehatan fisik. Sehat selalu. Komando !!!
(Egy dan Roso)
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.