Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Resensi Buku 'Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara', saat Jaguar Mengawal Arjuna
Buku setebal 300 halaman ini berisi catatan-catatan tugas saat Hasan menjabat Komandan Grup A, Pasukan Pengamanan Presiden.
Editor: Dewi Agustina
Oleh Egy Massadiah
Kita pertegas dulu tentang nama penulis: Mohamad Hasan, lahir di Bandung Jawa Barat.
Dia adalah perwira tinggi bintang dua, Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, berdarah Minangkabau.
Tepatnya Jorong Gantiang Koto Tuo, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Saat ini menjabat Panglima Kodam Jaya/Jayakarta.
Nah, jenderal menulis buku. Sesuatu yang langka.
Buku setebal 300 halaman ini berisi catatan-catatan tugas saat Hasan menjabat Komandan Grup A, Pasukan Pengamanan Presiden, 5 Februari 2016 – 12 Januari 2018.
Tak kurang dari 165 penugasan pengamanan fisik langsung jarak dekat.
Dari jumlah itu, hanya sekitar 40 saja yang ia nukil menjadi buku.
Pada “Preambule” atau pembuka kisah, Hasan menuliskan statement sekaligus sikap atas bukunya.
Tulisnya, “Buku ini hanyalah catatan yang berisi beberapa uraian peristiwa yang dialami dan dicatat oleh seorang prajurit yang mendapat keberuntungan mengawal seorang anak bangsa yang dipercaya rakyatnya memimpin Nusantara ini” (halaman xv).
Kata “Nusantara” sudah ada sejak ia berangan-angan membukukan catatannya.
“Dan menjadi kebetulan ketika Presiden menamakan calon ibu kota negara dengan nama Nusantara,” ujarnya, saat berpidato di peluncuran bukunya, 26 Juli 2023 di Taman Mini Indonesia Indah, ditemani Suhartono wartawan senior Kompas yang bertindak sebagai editor.
Hasan juga menulis: buku ini bukan semata-mata berisi pujian atau sanjungan seorang pengawal pribadi yang setiap hari ‘nempel’ dengan seorang presiden. Buku ini juga tentunya bukan hanya untuk membesar-besarkan ketokohan seorang pemimpin... (halaman xv)
Hal unik lain dari buku yang dibanderol dengan harga Rp 189.000 ini adalah adanya pencantuman barcode (kode Batangan) di sejumlah judul.