Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Resensi Buku 'Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara', saat Jaguar Mengawal Arjuna
Buku setebal 300 halaman ini berisi catatan-catatan tugas saat Hasan menjabat Komandan Grup A, Pasukan Pengamanan Presiden.
Editor: Dewi Agustina
Atau suara di perangkat radio dari ajudan yang mengatakan, “Bapak Turun… Bapak Turun….”. Itu artinya, Presiden turun dari mobil kepresidenan dan berjalan kaki ke satu titik.
Kali lain, bahkan berbelok arah dari yang direncanakan.
Satu contoh terjadi di Desember 2017, saat Jokowi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Tiga Pilar Demokrasi di ICE Bumi Serpong Damai.
Dalam agenda disebutkan, usai acara Presiden langsung menuju Base Ops Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, terbang ke Yogyakarta menghadiri rangkaian kegiatan selanjutnya.
Apa yang terjadi? Dalam rakornas tadi ternyata hadir mantan presiden BJ Habibie.
Usai acara, Jokowi dengan santainya mengajak BJ Habibie naik satu mobil.
Rupanya, Jokowi berkenan mengantar Habibie pulang ke kediamannya di Patra Kuningan. Anda bisa bayangkan, betapa Paspampres harus sigap menyisipkan agenda “mengantar Habibie” sebelum ke Halim.
Tiba di Patra Kuningan, Jokowi sigap keluar dari pintu kiri, memutar lewat belakang mobil kepresidenan dan membukakan pintu sebelah kanan, tempat Habibie duduk.
Tak hanya itu, Jokowi menyempatkan diri singgah ke kediaman Habibie. Usai melihat-lihat rumah Habibie dan sedikit obrolan, Jokowi pun pamit.
Rupanya, agenda “mengantar senior” bukan kali itu saja.
Hasan menuturkan, peristiwa yang sama pernah Jokowi lakukan saat mengantar Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla ke kediaman masing-masing, pada bentang waktu yang berbeda.
Momen “Gila”
Lalu moment pengawalan mana yang paling mengesankan? Jawabnya ada di Bagian Empat buku ini: Moment Tergila Mengawal Jokowi. Dari empat peristiwa tersebut, dua di antaranya terbilang “gila”.
Yang pertama saat mengawal Jokowi menembus lautan manusia pada aksi 212 di Monas, April 2018 yang merupakan lanjutan dari aksi 411.
Hari itu hari Jumat. Biasanya, Presiden, Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat melakukan salat Jumat di Masjid Baiturrahim yang ada di lingkungan Istana.
Mendadak Jokowi berkata kepada JK, “Ayo Pak, kita salat di Monas.” JK terkejut sejenak, dan spontan menjawab, “Ayo, pak.”
Perintah buka gerbang pun diluncurkan. Situasi di luar hujan gerimis.
Tapi itu tak menyurutkan niat Jokowi, JK diiringi pejabat lain salat Jumat di Monas, bersama aktivis 212.
Hasan dan pasukan Paspampres lain pun sigap mengamankan keadaan yang memang genting. Di dalam buku Hasan mengisahkannya dengan detail.
Setelah semua ketegangan terjadi, di perjalanan menuju Istana, Jokowi menepuk punggung Hasan.
“Aman ya, pak Hasan.” Lekas Hasan menyahut, “Siap, alhamdulillah, aman.”
Tapi Jokowi tidak tahu, degup jantung Hasan masih sangatlah kencang.
Kejadian “gila” lain yang tak mungkin hilang dari ingatan (dan catatan) Hasan adalah saat berkunjung ke Papua, tepatnya ke Kabupaten Jayawijaya melihat dari dekat pembangunan infrastruktur.
Di luar dugaan, Presiden menghendaki peninjauan sampai ke dalam, menggunakan motor trail dari Wamena ke Danau Habema.
Disebut “gila” karena Wamena hingga kini masih dianggap daerah “merah” atau berbahaya.
Apalagi perjalanan melalui pegunungan dan hutan di kiri kanan jalan menuju arah Tiom, Kabupaten Lanny Jaya.
Di situ juga terbilang rawan, karena masih sering terjadi penghadangan terhadap masyarakat dan aparat TNI/Polri oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka) atau yang kini disebut KKB (Kelompok Keamanan Bersenjata).
Singkat cerita, perjalanan 10 km itu pun lancar dan aman.
Begitulah, tetap saja, itu sebuah perjalanan ‘gila’. Dan Hasan mencatat semuanya dengan rinci, lalu menyajikannya menjadi sebuah kisah pengawalan yang menarik.
Selamat menyimak bacaan yang renyah di dalam buku Hasan.
(Egy Massadiah, wartawan senior dan konsultan media)