Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Solusi Komprehensif Menuju Indonesia Menjadi Mercusuar Dunia
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang secara historis maupun genealogis penerus dan pewaris DNA bangsa besar, yaitu bangsa Nusantara
Editor: Toni Bramantoro
Refleksi HUT ke-78 Republik Indonesia GKKN - TGIA-21
OLEH: Untung Suropati/ "Madyantara Ring Majapahit"*
Kilas balik sejarah Nusantara
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang secara historis maupun genealogis penerus dan pewaris DNA bangsa besar, yaitu bangsa Nusantara (baca: Sriwijaya/ Majapahit).
Menurut Afrikanis Universitas London, Robert Dick-Read dalam bukunya "The Phantom Voyagers:
Evidence of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times", nenek moyang bangsa Indonesia memiliki tradisi kelautan yang sangat kuat dan mengakar.
Selain Pulau Paskah (Easter Island) di Samudra Pasifik Selatan, jejak peradaban Nusantara juga terlacak di Madagaskar hingga Mediterania. Bukti-bukti autentik ilmuwan Inggris tersebut memperkuat teori bahwa sejak lebih dari 1.500 tahun lalu leluhur Nusantara terbiasa mengarungi samudra.
Artinya, jauh sebelum Cheng Ho awal abad ke-15 dan Christopher Columbus 71 tahun kemudian menorehkan sejarah
paling fenomenal, para pelaut Nusantara telah lebih dahulu menaklukkan sepertiga bola dunia.
Itulah catatan kegemilangan sejarah yang menginspirasi komponis besar Ibu Soed menciptakan lagu "Nenek Moyangku Orang Pelaut" yang legendaris tahun 1940.
Jauh sebelum periode Sriwijaya dan Majapahit, beberapa literatur menyebut nama Lemuria dan Atlantis. Dua bangsa yang kehebatannya kerap menarik perhatian para ilmuwan. Salah satunya Augustus Le Plongeon. Menurut arkeolog kebangsaan Inggris/ Amerika tersebut, peradaban Lemuria diperkirakan antara 75000-11000 SM.
Artinya, Lemurian (bangsa Lemuria) lebih tua dari Atlantean (bangsa Atlantis), tetapi keduanya pernah hidup berdampingan dalam satu dimensi ruang dan waktu tertentu, sebelum gempa bumi hebat dan gelombang laut dahsyat akhirnya menenggelamkan mereka.
Berbeda dengan Atlantean yang cenderung menekankan unsur fisik dan gemar berperang, Lemurian lebih menekankan aspek spiritual dan cenderung menyukai hidup tenang dan damai. Tingginya peradaban Lemurian digambarkan dengan kemampuannya menjelajahi ruang angkasa.
Sementara Arysio Santos dalam bukunya "Atlantis: The Lost Continent Finally Found", meyakini Benua Atlantis yang hilang adalah Nusantara.
Penelitian Refleksi HUT ke-78 Republik Indonesia GKKN - TGIA-21: SOLUSI KOMPREHENSIF MENUJU INDONESIA
(KEMBALI) MENJADI MERCUSUAR DUNIA2 fisikawan nuklir dan ahli geologi asal Brasil tersebut memperkuat pemikiran yang sama sejak tesis tentang Benua Atlantis diungkapkan filsuf besar Plato (427-347 SM).
Apabila "Ekpedisi Pamalayu" (1275) dan "Ekspedisi Pabali" (1284)--kebijakan politik Kertanegara--merupakan gagasan penyatuan Nusantara jilid I maka jilid II-nya adalah "Sumpah Palapa". 21 tahun setelah program politik Nusantara tersebut berjalan, tahun 1357 Gajah Mada amukti palapa (istirahat). Mission accomplished.
Artinya, gagasan penyatuan Nusantara jilid II selesai. Itulah periode puncak kejayaan yang berlangsung hingga masa pemerintahan Hayam Wuruk. Kepergian sang mahapatih tahun 1364, membuat Majapahit praktis bak singa ompong.
Majapahit berangsur-angsur surut dan runtuh.