Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Heavyweight Tyson Fury vs Francis Ngannou, Inilah Si-Ngannou, Kuli Panggul Pasir Itu
Ngannou juga bukan Nganu dalam bahasa Jawa yang artinya melakukan sesuatu. Nganu berasal dari bahasa Jawa Ngoko, kasar.
Editor: Toni Bramantoro
OLEH: M. Nigara
BUKAN, Ngannou bukan orang Jawa. Ngannou juga bukan Nganu dalam bahasa Jawa yang artinya melakukan sesuatu. Nganu berasal dari bahasa Jawa Ngoko, kasar.
Untuk lidah dan telinga kita orang Indonesia, menyebut atau mendengar nama Ngannou, jadi sangat akrab. Sama seperti ketika kita menyebut dan mendengar Muhammad Ali, seorang legenda petinju yang mengubah dunia adu jotos itu menjadi seperti saat ini.
Tak heran, setiap Ali bertarung, denyut kota-kota besar di Indonesia, jadi terhenti. Semua menyaksilan dan mendoakan Ali yang sudah dianggap saudara sendiri.
Kuli Pasir
Nama lengkapnya Francis Zavier Ngannou. Lahir di Batie, Kamerun, 5 September 1986. Saat ini, Ngannou juara dunia MMA ( Mix Martial Art) alias olahraga beladiri campuran. Ia juga tercatat sebagai anggota elit UFC ( Ultimate Fighting Championship), PFL ( Professional Fighters League), dan saat ini masuk ke dalam tinju profesional.
Seperti kita ketahui, Francis Ngannou akan menantang Tydon Gury juara dunia kelas berat versi WBC. Laga yang akan dimainkan di Riyadh, Arab Saudi, 28 Oktober 2023 tidak dalam kejuaraan dunia.
Apa pun hasilnya, Fury sudah ditunggu oleh Oleksandr Usyk, juara dunia kelas berat WBA/IBF/WBO dalam laga univikasi.
Ngannou, seperti kebanyakan orang Kamerun, lahir dalam kemiskinan akut. Belum genap 10 tahun, Ngannou terpaksa berhenti sekolah.
Bersama teman-teman sekampung di desa Batie, ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu dan saudara-saudaranya, karena ibu dan bapaknya bercerai ketika ia berumur enam tahun. Dan,
satu-satunya lapangan pekerjaan yang ada, kuli panggul pasir sungai.
Fisik dan keberanian Ngannou yang menonjol, membuat beberapa genk kriminal mendekati dan menawarkan pekerjaan dengan iming-iming penghasilan jauh lebih besar dari kuli panggul pasir.
Ngannou, meski miskin, ia tidak gelap mata
Tawaran ditolak, bahkan Ngannou menghajar para anggota genk yang mencoba memaksanya. Jiwa beraninya mungkin menurun dari sang ayah yang konon juga tukang berkelahi alias preman.
Di usia 22 tahun, ia mulai belajar bertinju. Latihan ketas tanpa asupan gizi dan nutrisi yang mumpuni, membuat Ngannou jatuh sakit, agak parah.
Setelah sembuh, ia tidak kembali ke pasir, tapi memilih ketja serabutan. Hebatnya, ia tetap tidak terpanggil untuk menjadi kriminal.
Tahun 2012, Ngannou, sama seperti banyak anak muda Kamerun, nekad ke Paris. Bisa dimaklumi, karena Kamerun adalah salsh satu negara jajahan Perancis.