Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rahasia Sembilan Pemimpin Bisnis Senior dalam Buku “The Art of Leadership in Crisis”
Keaktifannya di bidang jurnalistik dimulai pada masa kuliah dengan menjadi reporter hingga pemimpin redaksi di majalah kampus.
Editor: Hasanudin Aco
“Tidak menjadikan krisis sebagai sebuah ‘hantu’ yang menakutkan, melainkan di tengah krisis selalu ada peluang untuk tumbuh dan membangun reputasi. Krisis mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah, karena setiap masalah memiliki solusinya sendiri,” ujarnya.
“Krisis tidak mengenal waktu, tempat atau pun aspek kehidupan. Krisis datang silih berganti memberikan tantangan sulit bagi semua pihak. Dari buku ini, kita dapat menggali hikmah dan pelajaran dari setiap pengalaman tersebut, sehingga kita akan menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian,” tulis Darmawan Junaidi.
“Saya percaya buku ini dapat menjadi sumbangsih nyata bagi para pelaku bisnis dan manajemen perusahaan dalam menghadapi berbagai potensi krisis yang dapat datang kapan saja. Terlebih lagi praktik dan pengalaman nyata yang diceritakan dalam buku ini adalah orang-orang dengan kapabilitas yang tak perlu diragukan lagi,” tulis Jahja Setiaatmadja.
“Praktik kepemimpinan dalam krisis oleh 9 ‘corporate leaders’ yang diceritakan dalam buku ini sangat inspiratif. Di antara mereka ada Pak Agus Martowardojo saat memimpin krisis di Bank Mandiri pada 2005. Saya menyaksikan bagaimana kepemimpinan beliau yang sangat berani dalam mengambil keputusan dengan cepat meskipun berisiko hingga berhasil menyelamatkan Bank Mandiri,” kata Royke Tumilaar.
“Saya pastinya tidak meragukan sosok-sosok yang dibahas pengalamannya dalam buku ini.
Salah satunya, Pak Agus Martowardojo, yang beliau sekarang menjadi Komisaris Utama PLN. Saya sebagai Direktur Utama PLN banyak terinspirasi beliau, dengan karakter ‘man of mission’, penuh dedikasi dan perjuangan. Tentunya dengan ‘art of leadership’ (seni kepemimpinan) yang sangat ‘decisive’ untuk membawa kapal besar yang dinahkodai mampu keluar dari krisis,” kata Darmawan Prasodjo.
“Kepemimpinan seorang ‘leaders’ diuji ketika sebuah korporasi berhadapan dengan situasi sulit. Kisah 9 pemimpin hebat dalam buku ini yang berhasil menyelesaikan krisis sangat menginspirasi khususnya bagi para CEO dan eksekutif.
Saya sangat merekomendasikan buku ini bukan hanya bagi para CEO, melainkan para ‘future leaders’ (pemimpin masa depan), untuk membaca buku yang menginspirasi ini,” kata Yuddy Renaldi.
“Buku ini merupakan sebuah karya literasi yang didedikasikan untuk para pemimpin bisnis, karena memberikan informasi yang mendalam mengenai beberapa kasus manajemen krisis di perusahaan yang dilakukan oleh 9 ‘senior business leaders’.
Buku ini bisa menjadi referensi yang berharga bagi para generasi muda yang akan menjadi pemimpin bisnis masa depan,” kata Meliza M Rusli.
“Dari ‘9 leaders in crisis’ yang ditulis di buku ini ada dua tokoh yang saya dekat. Beliau adalah Agus Martowardojo, sosok dengan etos kerja yang luar biasa, selalu masuk ke detail dan tidak sungkan untuk bekerja sampai larut malam bahkan sampai dini hari menuntaskan permasalahan yang dihadapi.
Beliau dihormati sebagai senior dan tokoh panutan dengan ‘network’ (jaringan) dan ‘business sense’ (naluri bisnis) yang kuat. Kedua adalah Djohan Emir Setijoso, beliau dikenal sebagai bankir yang memiliki jam terbang sangat tinggi, pernah melewati berbagai krisis dengan baik dan selalu berpikir 2-3 langkah ke depan serta senantiasa mempertimbangkan berbagai faktor dan skenario sebelum mengambil keputusan,” kata Haryanto T Budiman.
“Buku yang menulis secara naratif berdasarkan fakta ini menarik karena menceritakan keberhasilan sejumlah pemimpin bisnis dalam mengatasi krisis, di antaranya yang saya sangat mengenalnya yaitu Dahlan Iskan.
Beliau sosok pelaku bisnis yang ulet dan rajin belajar. Juga Djohan Emir Setijoso, beliau mampu membawa BCA untuk terus berkembang,” ujar Juliati Boddhiya.