Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Siapa Kapolri Pilihan Anies?

Ketika Ganjar dan Prabowo merasa "ngilu" menyentuhnya pada debat di KPU semalam, Anies justru eksplisit menyebut tiga kasus hukum.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Siapa Kapolri Pilihan Anies?
Istimewa
Anies Baswedan saat menghadiri Debat Perdana Capres di Kantor KPU RI 

Anak-anak adalah kelompok usia yang PBB pun sampai mengeluarkan konvensi khusus untuk melindunginya.

Namun boleh jadi juga karena mereka masih anak-anak maka upaya pengungkapan kasusnya tidak terlihat seolah mereka adalah warga kelas dua.

Sementara, kasus Km 50 dan kasus Kanjuruhan sudah selesai.

Tapi sebatas selesai dari sisi kepastian hukum.

Anies, sebagaimana pandangan banyak kalangan, menilai kemanfaatan hukum apalagi keadilan hukum masih jauh dari kenyataan.

Dan ketika Anies juga mengangkat narasi tentang Indonesia sebagai negara kekuasaan, bukan negara hukum, maka "selesai"-nya kasus Km 50 dan kasus Kanjuruhan dapat ditafsirkan sebagai penyelesaian kasus hukum yang lebih dikendalikan oleh kekuasaan.

Bukan oleh hasrat luhur untuk mencapai keadilan.

Berita Rekomendasi

Pertanyaannya, kelak jika Anies ingin menginvestigasi maupun melakukan investigasi ulang ketiga kasus tadi, adakah insan Tribrata yang sanggup melakukannya?

Siapakah anggota Polri yang mampu menjadi Kapolri dan mengemban tugas tersebut?

Bayangkan Presiden Anies berkata ke Kapolri, "Saya berikan anda waktu seratus hari. Lewat dari itu, anda saya copot."

Mari kita tinjau tiga situasi.

Pertama, secara umum di organisasi kepolisian terdapat Blue Curtain Code atau Kode Tirai Biru.

Ini adalah subkultur menyimpang yang ditandai oleh kecenderungan personel kepolisian untuk menutup-nutupi kesalahan sesama kolega.

Kedua, sekiranya fakta tentang faksi-faksi di institusi Polri adalah benar adanya maka potensi obstruction of justice dari internal Polri juga bisa menjadi batu sandungan bagi Kapolri mendatang.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas