Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
The Day of Reckoning: Banjir Bandang Di Riyadh
Banjir bandang tampaknya tak akan bisa dibendung lagi. Gelombang besarnya akan menerjang Kingdom Arena, Riyadh, Sabtu (23/12/13) malam.
Editor: Toni Bramantoro
OLEH: M. Nigara
SABTU 23 DESEMBER 2023
Bagian-2
BANJIR BANDANG tampaknya tak akan bisa dibendung lagi. Gelombang besarnya akan menerjang Kingdom Arena, Riyadh, Sabtu (23/12/13) malam.
Namun berbeda dengan banjir bandang yang selama ini terjadi. Jangankan kerusakan, kepedihan, atau isak tangis, desah kecil saja tidak akan terjadi. Sebaliknya, semua yang tersapu banjir bandang justru akan tersenyum lebar dan berbahagia
Ya, jangan salah, banjir bandang ini tidak lain adalah perang bintang di atas ring Kingdom Arena, Riyadh. Banjir bandang ini kolaborasi tiga pihak yang luar biasa. DAZN-Matchroom Sport, Queensberry Promotions, serta the General Entertainment Authority (GEA).
Banjir bandang yang saya maksud adalah bayaran fantastis yang diberikan untuk para bintang. besar. Maklum, jika laga tidak dipentaskan di Riyadh, dan Sultan Turki Al-Alshikh dengan GEAnya tidak terlibat, Joshua dan Wilder paling maksimal hanya akan meneima 5-10 juta dolar saja. Itulah mengapa saya menyebut banjir bandang dengan orang yang terdampak, penuh senyum kebahagiaan.
Joshua yang akan tampil sebagai bintang utama memperoleh 75 juta pound atau setara Rp 1,48 triliun. Sementara Wilder 50 juta dolar atau Rp 774 miliar.
Sayang hingga tulisan ini saya turunkan, nominal yang diterima Jai Opetaia dan Dimotry Bivol belum berhasil saya kulik. Yang pasti, infonya akan melebihi bayaran Bivol saat bertemu Canelo Alvarez, 14 juta dolar atau sekitar Rp 208 miliar.
Dengan fakta itu, tampaknya, pentas tinju dunia akan segera bergeser dari Las Vegas dan New York, ke Riyadh, Arab Saudi. Bedanya, jika di Amerika pentas tinju di Kasino, di Riyadh bukan.
Untuk mengalahkan mereka semua, Al-Alshikh orang yang paling bertanggung jawab untuk merancang hiburan di Arab Saudi, menawarkan bayaran yang jauh dari mana-mana. Selain itu ia juga menjamin bahwa partner GEA, pasti untung.
Jika demikian, maka akan berlomba-lomba manajemen untuk bisa tampil di Riyadh. Dan, tinju dunia yang selama ini identik dengan kasino, tampaknya juga akan segera berubah.
*M. Nigara, Wartawan Tinju Senior dan Komentator tvone