Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Posisi Strategis Houthi dan Lansekap Konflik Timur Tengah Terkini
Houthi tampil menjadi kekuatan politik bersenjata yang sangat ditakuti di Timur Tengah. Mereka kini menguasai mayoritas wilayah Yaman.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Pasukan udara koalisi AS dan Inggris telah menggelar operasi militer dan menghantam sejumlah sasaran di Yaman.
Kedua kekuatan itu mengklaim menargetkan titik-titik kelompok Houthi yang menguasai mayoritas wilayah Yaman di utara maupun selatan.
Yaman pernah terbagi Yaman Utara yang beribukota di Sanaa, dan Yaman Selatan yang berpusat di kota pelabuhan Aden.
Kini, setelah runtuhnya rezim Abd Rabouh Mansour Hadi yang pro-Saudi pada 2014, kelompok Ansharullah itu mengontrol Yaman dari Sanaa dan Saada.
Sebelum AS dan Inggris menyerang Yaman beberapa waktu lalu, militer Houthi secara aktif melibatkan diri dalam konflik Palestina-Israel.
Mereka meluncurkan rudal jarak jauh melewati Laut Merah, dan menghantam kota pelabuhan Israel di Eilat.
Baca juga: AS Makin Ketar-ketir, IRGC dan Hizbullah Bantu Houthi di Laut Merah, Bakal Suplai Drone hingga Rudal
Baca juga: Misi Melemahkan Kekuatan Houthi, AS dan Inggris Bombardir Yaman dengan Dukungan 4 Negara
Baca juga: Asalkan Tak Terkait Israel, Houthi Janjikan Jalur Aman bagi Kapal Rusia dan China di Laut Merah
Berikutnya, secara mengejutkan, pasukan komando Houthi Yaman diterjunkan ke kapal kargo Galaxy Leaders yang dimiliki pengusaha Israel dan berbasis di Inggris.
Kapal barang super jumbo berikut awak kapal dan isinya itu disita dan disandarkan di lepas pantai Hodeideh dalam kontrol pasukan Houthi.
Terbaru, kelompok Houthi menyerang kapal kargo AS Ocean Jazz dan sebuah kapal barang berbendera Singapura di lintasan Laut merah yang sempit.
Mereka mengancam akan menghantam semua kapal AS dan sekutunya yang melintasi lautan ini, baik kapal perang maupun kapal sipil.
Perkembangan di Laut Merah dan pesisir Yaman ini mengubah lansekap konflik politik bersenjata di Timur Tengah.
Houthi Yaman yang disebut berintikan kelompok beraliran Syiah Zaidiyah yang minoritas, kini tampil menjadi kekuatan yang menakutkan.
Laut Merah selama bertahun-tahun menjadi rute terpendek penghubung segala kebutuhan pokok negara-negara besar, baik di Eropa maupun Amerika dan Asia.
Menyeberangi Terusan Suez, maka perjalanan barang komoditas penting dunia dari benua Asia ke Eropa maupun sebaliknya, menjadi sangat efektif dan efisien.