Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Apa Arti Rontoknya Tank Tempur M1 Abrams Kiriman AS di Ukraina?
Jatuhnya Avdeevka adalah kekalahan strategis Ukraina, yang selama bertahun-tahun menggunakan kota itu sebagai pijakan menggempur wilayah Donetsk.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Badan intelijen negara-negara NATO berupaya membangun pangkalan dan infrastruktur lainnya di Ukraina jauh sebelum eskalasi pada tahun 2022, kata juru bicara itu, dan tidak hanya di perbatasan dengan Rusia, tetapi juga di seluruh negeri.
“Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa New York Times baru sekarang mengangkat kekhawatiran mengenai hal ini? Kami telah memberikan semua informasi secara publik. Mengapa pers Amerika diam selama bertahun-tahun?” tanya Zakharova.
Menurut laporan Times, CIA mendirikan selusin pangkalan mata-mata rahasia di Ukraina dekat Rusia selama periode delapan tahun sejak 2016.
Kepala mata-mata Ukraina, Valentyn Nalyvaichenko, kala itu menghubungi Direktur CIA John Brennan dan MI6 meminta mereka membantu membangun kembali Dinas Keamanan Ukraina atau SBU.
Laporan NYT ini dikritik mantan analis CIA dan ahli kontraterorisme Kemenlu AS, Larry Johnson. Menurut Johnson, narasi itu penuh kebohongan.
NYT mengutip bahan dari sumber mereka menurut Johnson ingin menciptakan narasi disinformasi mengenai kudeta, penembakan pesawat MH17 Malaysia Airlines, dan kisah lain yang menunjukkan masalah sebenarnya dimulai sejak 2014.
AS menurut Johnson ingin menunjukkan serangan terhadap Rusia bukan kesalahan mereka, tapi kesalahan Ukraina yang bertindak sendiri.
Masih menurut Johnson, laporan NYT itu sebaliknya memberi pesan menarik yang menunjukkan sinyal Washington ingin mengakhiri proyeknya di Ukraina.
“Saya pikir ini adalah tanda akhir dari Ukraina sudah dekat. Itulah satu-satunya alasan mereka membocorkannya sekarang. Karena pihak Ukraina sendiri yang menyebarkan informasi tersebut,” kata Johnson.
“Itu tandanya tikus-tikus itu mulai meninggalkan kapal yang tenggelam. Ini adalah cara mereka untuk mengatakan ini bukan kesalahan AS. Anda tahu, kami melakukan semua yang kami bisa, ini adalah orang-orang Ukraina yang gila. Ini adalah bagian dari (narasi) yang menyalahkan Ukraina,” kata Johnson.
Perkiraan Larry Johnson ini sejalan dengan fakta-fakta kemunduran Ukraina di medan tempur. Blokade bantuan senilai 60 miliar dolar AS oleh elite Republik di AS menunjukkan sisi lain hal itu.
Namun elite Eropa berkeras hati mereka harus mencegah Rusia memenangkan perang. Tekad itu dikemukakan Presiden Prancis Emmanual Macron di Paris.
Bahkan Macron menyebut, pengerahan pasukan NATO ke Ukraina tidak dapat dikesampingkan.
“Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mencegah Rusia memenangkan perang ini,” kata Macron.
Prancis menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pendukung Ukraina pada Senin (26/2/2024), untuk menunjukkan dukungan teguh dan persatuan Eropa.
Mereka khawatir bantuan AS ke Kiev mungkin terhenti, terutama jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS tahun ini.
Hancurnya tank Leopard-2, ranpur lapis baja Bradley, persenjataan artileri berat kiriman AS, Prancis, Belanda, Swedia, dan negara NATO, serta terkini rontoknya tank M1 Abrams, membuat segalanya jadi suram.
Secara teknis, semakin sulit Ukraina yang jadi proksi NATO membalikkan situasi, bahkan memenangkan perangnya melawan Rusia.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)