Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Lihainya Mata-mata Rusia, Bocorkan Rekaman Rahasia Perwira Jerman

Surat kabar Die Welt pada Jumat malam, mengutip beberapa tentara yang telah mempelajari rekaman tersebut, mengakui file itu asli.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Lihainya Mata-mata Rusia, Bocorkan Rekaman Rahasia Perwira Jerman
AFP/-
Sebuah foto yang diambil pada 8 Oktober 2022 menunjukkan seorang pria mengambil gambar jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia setelah sebuah truk meledak di jembatan pagi ini di Kerch. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan utama Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Pemimpin Rossiya Segodnya, grup media induk Sputnik, Margarita Simonyan, mempublikasikan apa yang disebutnya rekaman pembicaraan empat perwira Jerman.

Rekaman berdurasi sekira 38 menit itu kata Simonyan, memperdengarkan rencana operasi rahasia Jerman yang akan menghancurkan Jembatan Krimea di Selat Kerck.

Margarita Simonyan membocorkan data rahasia itu Jumat (1/3/2024), menimbulkan goncangan dan sensasi di Jerman.

Rekaman itu itu tidak dipublikasikan, tapi yang disebarluaskan adalah teks transkripsi pembicaraan Kepala Staf AU Jerman, Jenderal Ingo Gerhartz,  dan tiga koleganya.

Pembicaraan berlangsung pada 19 Februari 2024 itu melibatkan Brigjen Frank Graefe, Kepala Departemen Operasi dan Latihan di komando angkatan udara di Berlin, dua pegawai pusat operasi udara Komando Luar Angkasa Bundeswehr.

Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan ke media, mereka tidak mengomentari dugaan rekaman tentaranya yang mendiskusikan serangan di Jembatan Krimea.

Kantor berita T-online melaporkan, mengutip Kementerian Pertahanan Jerman, kontra intelijen Jerman sedang memverifikasi laporan kemungkinan penyadapan percakapan antara dua perwira Jerman.

Baca juga: Perdebatan tentang Peran Baru Militer "Bundeswehr" Jerman

Baca juga: Tingkatkan Dukungan ke Ukraina, Macron Berencana Kirim Pasukan Darat Barat untuk Kalahkan Rusia

Baca juga: Dua Jam Full Tucker Carlson Wawancarai Putin : AS Ledakkan Pipa Nord Stream

Berita Rekomendasi

Garis besar pembicaraan empat perwira AU Jerman itu menyebutkan opsi penggunaan rudal jarak jauh Taurus buatan Jerman ke Jembatan Krimea.

Mereka juga menyiapkan skenario penyangkalan yang masuk akal sehingga Jerman dapat menghindari tuduhan melintasi garis merah konflik Ukraina-Rusia.

Gerhartz mengemukakan berbagai “trik” yang bisa digunakan Luftwaffe, termasuk mengandalkan banyak orang (di Ukraina) berpakaian sipil yang berbicara dengan aksen Amerika.

Perwira lain berbicara tentang penyediaan rudal dan pelatihan untuk menggunakannya kepada Ukraina, serta informasi penargetan satelit, mungkin melalui Polandia.

Mereka menggarisbawahi serangan terhadap Jembatan Krimea, terutama karena alasan politik.

Sebab, mereka mencatat jembatan itu cukup kokoh sehingga 20 rudal pun tidak akan mampu menghancurkannya.

Lima puluh atau lebih rudal yang dapat disediakan Berlin untuk Kiev secara bertahap pun tidak akan mengubah jalannya perang.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas