Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Hari Pendengaran Sedunia 2024, 5 Persen Populasi Dunia Perlu Rehabilitasi dari Gangguan Pendengaran

Secara global, lebih dari 80 persen kebutuhan layanan medis atas telinga dan pendengaran masih belum terpenuhi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Hari Pendengaran Sedunia 2024, 5 Persen Populasi Dunia Perlu Rehabilitasi dari Gangguan Pendengaran
Shutterstock
Ilustrasi Gangguan Pendengaran. 

Oleh Fx. Wikan Indrarto

TRIBUNNEW,.COM - Hari Pendengaran Sedunia Minggu, 3 Maret 2024 mengambil tema mewujudkan perawatan telinga dan fungsi pendengaran bagi semua orang.

Hal ini disebabkan karena gangguan pendengaran atau “kecacatan yang tidak terlihat”, bukan hanya karena tidak adanya gejala yang terlihat, tetapi lebih karena gangguan ini telah lama mendapat stigma di masyarakat dan diabaikan oleh para pembuat kebijakan. Bagaimana sebaiknya?

Kampanye Hari Pendengaran Sedunia tahun 2024 lebih fokus pada aksi mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kesalahan persepsi masyarakat, dan pola pikir yang menstigmatisasi melalui peningkatan kesadaran, dengan berbagi informasi untuk masyarakat dan tenaga kesehatan.

Kampanye ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, mengatasi kesalahan persepsi umum terkait masalah pendengaran.

Kedua, memberikan informasi yang akurat dan berbasis bukti untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai masalah telinga dan pendengaran. 

Ketiga, menyerukan semua negara untuk mengatasi kesalahan persepsi dan pola pikir stigmatisasi terkait gangguan pendengaran.

Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Gangguan Pendengaran Pada Bayi yang Perlu Diwaspadai 

BERITA REKOMENDASI

Secara global, lebih dari 80 persen kebutuhan layanan medis atas telinga dan pendengaran masih belum terpenuhi.

Kesalahpahaman masyarakat yang mengakar dan pola pikir yang menstigmatisasi, merupakan faktor utama yang membatasi upaya pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran.

Lebih dari 1 miliar orang dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen yang sebenarnya dapat dihindari, karena praktik mendengarkan yang tidak aman.

Diperlukan investasi tambahan tahunan sekitar US$ 1,40 per orang untuk meningkatkan layanan medis gangguan pendengaran secara global.

Selama periode 10 tahun ke depan, investasi ini menjanjikan pengembalian hampir US$ 16 untuk setiap dolar AS yang dikeluarkan.


Lebih dari 5% populasi dunia – atau 430 juta orang – memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran yang mereka alami, termasuk 34 juta anak.

Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang, atau 1 dari setiap 10 orang, akan mengalami gangguan pendengaran.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas