Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rumitnya Kasus Ferienjob Jerman
Eksploitasi ribuan mahasiswa dalam program Ferienjob semakin seru pasca penetapan sejumlah tersangka kasus dugaan TPPO oleh Dittipidum Bareskrim Polri
Editor: Dodi Esvandi
Mabes Polri saat ini juga tengah mempersiapkan pembentukan Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA dan TPPO)yang dipimpin perwira bintang satu.
Baca juga: 1.047 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob di Jerman, Anggota DPR: Eksploitasi Manusia
Ratusan pendidik
Penulis melihat kurang cepatnya Menko Hadi Tjahjanto bereaksi bisa jadi karena kerumitan kasus yang melibatkan banyak lembaga.
Selain Kemendikbud Ristek, terdapat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang membawahi KBRI Jerman atau biasa disebut KBRI Berlin.
KBRI Berlin ikut terkena getah kasus Ferienjob karena mendapat titipan pejabat yakni Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) yang sejatinya adalah kiriman Kemendikbud Ristek.
Para Atdikbud ini berkoordinasi kepada Kemlu dalam hal ini Dubes Arif Havas Oegroseno.
Posisi Atdikbud mempunyai tiga tugas.
Pertama, melihat praktik baik sistem pendidikan di negara penempatan.
Kedua, mempromosikan program Kemendikbud Ristek.
Ketiga, melakukan penguatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti Pelaksana Fungsi Pendidikan dan Sosial Budaya di KBRI, pemerintah lokal maupun institusi pendidikan, dan kebudayaan di negara akreditasi.
Baca juga: Peran 5 Tersangka Kasus TPPO Magang Ferienjob: Sosialisasi hingga Minta Mahasiswa Pinjam Uang
Nah, ketika Ferienjob mulai terdeteksi bermasalah awal tahun lalu, Atdikbud KBRI Berlin masih dijabat oleh Prof. Ardi Marwan, guru besar Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).
Sementara saat kasus ini ditetapkan Polri sebagai TPPO, pejabat Atdikbud KBRI Berlin adalah Roniyus Marjunus, mantan petinggi Universitas Lampung yang kebetulan adalah salah satu universitas peserta Ferienjob.
Selain Kemendikbud Ristek dan Kemlu, Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) jadi ikut puyeng.
Kemenag ikut kena getah karena dari 41 kampus terdapat dua universitas di bawah naungan mereka yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.