Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Apa yang Kita Tahu : Israel Gempur Konsulat Iran, Situasi Timur Tengah Makin Gawat

Dua jenderal Garda Reublik Islam Iran tewas akibat serangan udara Israel ke komplek konsulat Iran di Damaskus, Suriah 1 April 2024.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Apa yang Kita Tahu : Israel Gempur Konsulat Iran, Situasi Timur Tengah Makin Gawat
X/La Presse
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, muncul dalam karikatur sebagai vampir Rafah oleh karikatur La Presse, Rabu (20/3/2024). 

Israel yang didukung AS dan sekutu baratnya, kini praktis terlibat konflik di enam front. Mulai Tepi Barat, Jalur Gaza, Lebanon, Yaman, Irak, dan Suriah.

Front ke-7, di dalam negeri Israel, PM Netanyahu menghadapi perlawanan keras oposisi yang mendesaknya mundur dari pemerintahan.

Pemukim Israel berdemo di Tel Aviv menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 24 Juli 2023 silam.
Pemukim Israel berdemo di Tel Aviv menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 24 Juli 2023 silam. (Tangkap Layar Al Mayadeen/AP)

Sikap Negatif Joe Biden 

Meski AS secara terang-terangan mendukung Israel dalam situasi apapun, Gedung Putih mulai mengambil sikap agak berbeda.

Presiden AS Joe Biden menunjukkan kesan ketidaksukaannya pada Netanyahu. Pemimpin Israel itu dianggap kepala batu, tidak mau mendengarkan arahan Washington di Jalur Gaza.

Respon itu ditunjukkan Washington ketika beberapa waktu lalu membiarkan Dewan Keamanan PBB membuat keputusan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Serangan terbaru Israel ke Damaskus terhadap target Iran, dipastikan akan mendongkrak tensi ketegangan di Timur Tengah.

Berita Rekomendasi

Iran akan menyiapkan pembalasan keras terhadap Israel. Mungkin lewat aksi pejuang di Yaman, Lebanon, atau mungkin Suriah.

Andai serangan balasan langsung, kemungkinan besar Iran akan menyasar target-target Israel di Irak, yang selama ini jadi basis operasi Mossad.

Iran dalam beberapa tahun terakhir telah memperlihatkan keunggulan pengaruh politiknya di Yaman dan Lebanon.

Di Irak dan Suriah juga memiliki pijakan kuat, tapi relatif terbatas karena ada kehadiran pasukan AS dan Rusia.

Iran lewat pasukan khususnyaa di masa lalu telah andil secara signifikan mengalahkan ISIS dan jihadis proksi asing di Irak maupun Suriah.

Pembebasan kota Mosul Irak dari cengkeraman ISIS, buah kerja keras pasukan Irak yang didukung pejuang Mobilisasi Populer Irak yang jadi jaringan politik Iran.

Di Suriah, para perwira intelijen Iran sangat aktif bahu membahu bersama kelompok Hezbollah Suriah, memerangi jihadis dan ISIS yang berusaha mendongkel Presiden Bashar Assad.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas