Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hak Veto, Nasib Palestina di PBB, dan Unjuk Hipokrisi Barat
AS memveto usul resolusi penerimaan Palestina sebagai anggota tetap PBB pada sidang Dewan Keamanan PBB, Jumat (19/4/2024).
Editor: Setya Krisna Sumarga
Usaha itu dilakukan secara sistematis. Penghancuran infrastruktur di Gaza, pencaplokan wilayah Palestina, pendirian permukiman baru di wilayah pendudukan, adalah cara terencana mereka.
Washington sebegitu jauh hanya membiarkan hal tersebut berlangsung, sekalipun ada retorika-retorika agar Israel lebih menahan diri.
Tidak ada kecaman, tidak ada kutukan terhadap aksi Israel. Elite Washington sudah mendeklarasikan dukungan tak terbatas terhadap Israel.
Ini agaknya juga akan berlaku dalam konflik Israel-Iran. AS tidak pernah menyalahkan Israel yang berulang-ulang melakukan agresi ke target Iran.
Aksi balasan Iran pada 13-14 April 2024 atas pembunuhan dua jenderal dan lima staf diplomatik Iran di Damaskus, direspon sanksi baru untuk Iran.
Sebaliknya, serangan dan pembunuhan Israel ke komplek diplomatik Iran di Suriah dibiarkan tak tersentuh hukum.
Hari ini, Jumat (19/4/2024), militer Israel melakukan serangan terbatas ke target-target di Iran, Irak, dan Suriah sebagai reaksi atas gelombang serangan rudal Iran sepekan lalu.
Kita belum tahu apa skala serangan terbaru Israel ke Iran ini, dan bagaimana dampaknya ke kawasan Timur Tengah.
Tapi meliihat tekad Iran, yang memperingatkan akan membalas setiap serangan langsung Israel dan bekingnya, eskalasi konflik tampaknya akan sangat serius.
Ini didukung bukti nyata kemampuan dan tingkat keberhasilan rudal jarak jauh Iran menghantam target di Israel.
Perang besar di Timur Tengah kini hanya menunggu waktu. Ekses globalnya sulit dibayangkan mengingat betapa strategisnya sumber energi Timur Tengah bagi dunia.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)