Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengapa Produk Barat di Rusia Tetap Eksis Meski Ada Sanksi Berat ke Rusia?

Lebih dari 1.300 perusahaan mengumumkan mereka keluar dari Rusia atau membatasi operasi sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Mengapa Produk Barat di Rusia Tetap Eksis Meski Ada Sanksi Berat ke Rusia?
02varvara.wordpress.com
Moskow, Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA –  Segera sesudah pasukan Rusia masuk ke Ukraina pada 24 Februari 2022, serangkaian sanksi ekonomi dijatuhkan AS dan sekutu baratnya.

Rusia mengalami eksodus merek secara sukarela dalam skala besar, yang skalanya hanya sebanding dengan boikot di Afrika Selatan yang dianggap mempercepat jatuhnya rezim apartheid.

Lebih dari 1.300 perusahaan mengumumkan mereka keluar dari Rusia atau membatasi operasi mereka di sana, menurut penghitungan Yale School of Management.

Semua perusahaan global barat menghilang. Nama-nama besar seperti McDonald, otomotif Jerman, Prancis, Inggris dan lain-lain tutup.

Raksasa gadget Apple, semua perusahaan fesyen, parfum, jam tangan, tas, sepatu, kafe, elektronika lain meninggalkan Rusia.

Empat bulan pertama sesudah operasi khusus Rusia ke Ukraina tergelar, bisnis di Rusia merosot. Tapi sesudah itu perlahan bangkit dan sebagian pulih sepenuhnya.

Produk-produk barat yang perusahaannya meninggalkan Rusia, kembali muncul dan tersedia di pasaran Rusia. Kok bisa?

Baca juga: Jepang Perluas Sanksi Rusia, Larang Ekspor Barang-barang Berhubungan dengan Senjata Kimia

Baca juga: China Enggan Kena Dampak Sanksi Rusia, tapi Kirim Dukungan Ekonomi ke Moskow

Baca juga: Uni Eropa Terpecah soal Sanksi Rusia, Ada yang Mendukung, Ada yang Ingin Lindungi Ekonominya Sendiri

Berita Rekomendasi

Media global asal Qatar, Al Jazeera, melakukan penelusuran berbulan-bulan guna mengetahui bagaimana bisnis di Rusia kembali menggeliat dan produk konsumer barat bisa bermunculan lagi.

Seorang perempuan Rusia membagi pengalamannya. Ia sudah lama ingin memiliki arloji pintar Apple, tapi perang membuat kesulitan muncul.

Apple termasuk perusahaan asal AS pertama yang menyatakan diri hengkang dari Rusia pada akhir Februari 2022.  

Ketika ia hendak menengok anaknya di Italia, ia berpikir itulah kesempatan terbesarnya mendapatkan arloji yang ia idamkan.

Namun sepekan sebelum berangkat, ia menelusuri situs Yandex.Market, layanan belanja online di Rusia. Ternyata ia menemukan produk yang dia inginkan.

Harganya lebih murah dibandingkan di toko resmi di Italia. Layanan online itu menjanjikan pengiriman cepat ke pelanggan.

Tanpa pikir panjang, ia membeli jam tangan itu. Dalam waktu cepat, produk itu diterima di pintu rumahnya lewat kurir.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas