Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rusia Ejek NATO Lewat Pameran Tank Abrams dan Leopard 2 di Victory Park Moskow
Rusia menghancurkan dan menyita tank M1 Abrams dan Leopard 2 di medan tempur Ukraina, menjadikannya kampanye kemenangan pasukan Moskow.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Ini adalah deretan peralatan tempur darat canggih yang digunakan negara-negara NATO, yang dikirim ke Ukraina.
Para pengirim berpikir, persenjataan bernilai ratusan hingga triliunan rupiah itu akan mengubah jalannya peperangan, dan bahkan bisa mengalahkan pasukan Rusia.
Kenyataannya sangat berbeda. Rusia bisa dengan mudah menghancurkan ranpur berat itu, lalu menambah penghinaannya dengan memamerkan trofi perang itu di depan NATO.
Rampasan itu dipajang di taman dan monumen yang didedikasikan sepenuhnya untuk kemenangan Rusia atas Nazi Jerman.
Pameran terbuka senjata dan peralatan militer rampasan dari barat itu mungkin akan menjadi kudeta psikologis dalam perang proksi Ukraina dengan NATO sejauh ini.
Mekanik Rusia berusaha mengembalikan kendaraan tempur bobrok itu seperti kondisi aslinya, termasuk tanda-tanda dan bendera untuk menunjukkan asal muasal benda itu.
Ini akan memberi pengunjung gambaran tentang negara-negara yang berkontribusi paling besar terhadap perang proksi barat melawan Rusia selama dua tahun terakhir.
Stand informasi menyediakan data tentang produsen peralatan, karakteristik teknis dan taktisnya, serta lokasi dan keadaan di mana peralatan tersebut jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Pameran ini berfungsi sebagai konfirmasi visual dan sentuhan atas sentimen yang pertama kali terlihat pada musim gugur lalu.
Pasukan Ukraina yang dipersenjatai dan dilatih NATO gagal menembus pertahanan Rusia di Zaporozhye, Kherson dan Donbass dalam serangan balasan musim panas yang banyak digembar-gemborkan.
Kampanye tersebut membuat tentara bayaran Ukraina dan sekutunya menjadi lesu darah.
Kenyataan itu juga membantah mitos puluhan tahun yang muncul pada 80-an, 90-an, dan 2000-an melalui novel-novel Tom Clancy dan perang agresi NATO terhadap negara-negara kecil seperti Yugoslavia dan Irak.
Narasi yang selalu menggambarkan superioritas negara-negara barat, persenjataanya disbanding produk Soviet atau Rusia sekarang.
Selama musim panas 2023 yang terik, pasukan Rusia menunjukkan persenjataan berteknologi canggih milik aliansi barat dapat dihancurkan, dirusak, atau direbut sama mudahnya dengan peralatan Ukraina era Soviet.