Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Berburu Asa di Pulau Buru, Catatan Kaki Program TMMD ke-120 Atasi Banjir di Desa Waeleman
Desa Waeleman yang menjadi sasaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 Kodim 1506/Namlea ini terletak di antara dua sungai
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Desa Waeleman yang sehari-hari tidak berlistrik ini, lanjut pria yang juga menjabat Dandim 1506/Namlea ini merupakan perkampungan/terpencil, dengan struktur tanah yang rendah sehingga rawan banjir.
Kisah pilu itu pulalah yang menjadi alasan terpilihnya Desa Waelaman menjadi sasaran TMMD ke 120 ini,
Keberadaan 150 personel Satgas TMMD inilah yang nantinya sekuat berusaha mengatasi banjir dengan pembuatan talud serta gorong gorong dan drainase.
Untuk talud sepanjang 353 meter dibangun di dua titik, yakni di Desa Waeleman, Kecamatan Waelata dan Desa Waenetat, Kecamatan Waeapo. Khusus drainase dan gorong-gorong sepanjang 270 meter hanya di Desa Waeleman.
“Selain Waeleman juga di Waenetat. Banyak lokasi persawahan dan perkebunan yang luasnya ratusan hektar kita jumpai disana. Dan kondisinya sama, rawan banjir,” ungkap Dansatgas.
Untuk itulah lanjut Dansatgas, satu-satunya jalan mengatasinya hanya dengan melakukan pembangunan drainase dan gorong-gorong, selain talud untuk menahan banjir. “Sayangnya pelaksannaan pembangunan tidak selamanya mulus, banyak kendala yang kita hadapi, seperti cuaca yang tidak bersahabat. Bayangkan hujan deras turun di saat siang hingga sore sehingga menggangu pengerjaan sasaran fisik,” ungkapnya.
Sehingga sela Dan SSK Letda Inf Rizal Taher, tidak ada cara lain selain berusaha menutupi dengan terpal. Belum lagi saat air menggenang maka harus dipompa. “Sehingga anggota satgas pun harus lembur untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Beruntung, tambah Dansatgas, warga sekitar lokasi sasaran banyak membantu, sehingga personel Satgas yang bertugaspun terasa ringan dalam pengerjaan. Apalagi TMMD ke 120 yang dimulai pada 8 Mei dan berakhir pada 7 Juni 2024 tidak hanya sasaran fisik saja tetapi juga dan non fisik, sehingga membutuhkan kerja bersama.
Sasaran Fisik dan Non-Fisik
Seperti diketahui selain sasaran fisik berupa pembuatan talud dan drainase atau gorong-gorong di dua desa sekaligus yakni, Desa Waelaman dan Waenetat, juga ada sasaran non fisik, di antaranya sosialisasi wawasan kebangsaan (Wasbang) dan bela negara. “Pada sosialisasi ini kita berupaya melakukan pembinaan, mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi paham berbahaya yang akan melunturkan rasa cinta kita pada Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI),” jelasnya.
Kemudian, Papar Dansatgas, juga ada sosialisasi ideologi Pancasila, yang akan membentengi warga agar tidak terpengaruh dengan kelompok ataupun ideologi tertentu dan tetap menjaga Pancasila dengan bersama-sama memupuk persatuan dan kesatuan dan berharap mampu membangkitkan semangat patriotisme dan cinta tanah air, dan mempertahanankan kedaulatan NKRI di tengah perkembangan zaman dengan teknologi yang semakin canggih.
“Sosialisasi bahaya narkoba, yang bertujuan untuk melakukan pencegahan dan antisipasi dini dari penyalahgunaan obat-obat terlarang atau narkoba pada generasi muda. Disusul sosialisasi pertanian, yang akan meningkatkan produktivitas petani sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan,” paparnya.
Lanjut Dansatgas, ada sosialisasi KB Kes dan stunting, yang akan memberi pemahaman tentang stunting dan mendotong masyarakat untuk memerhatikan gizi anak dan tumbuh kembang anak karena anak adalah generasi masa depan bangsa.
Disusul sosialisasi Kamtibmas, adalah upaya pembinaan, mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat. Dan, sosialisasi kerukunan antar umat beragama, tujuannya meningkatkan toleransi dengan memahami perbedaan agama dan budaya demi kesatuan dan persatuan.
“Selain dua program di atas, dalam TMMD ke 120 kali ini ada program tambahan Kasad, yakni pembuatan sumur bor dan bak penampungan air,” pamer Dansatgas.