Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Saat Vladimir Putin Bertekad Rusia Akan Menangkan Pertarungan
Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad menang dalam konfliknya dengan Ukraina. Perundingan damai siap dihadapi Moskow tapi tidak dengan fantasi.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Keputusan ini memberi kesempatan Ukraina meluncurkan rudal-rudal jarak menengah dan jauh yang dikirim Amerika, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Norwegia, dan menaikkan tensi permusuhan.
Rudal-rudal itu tentu saja tidak mungkin dikendalikan Ukraina sendirian. Di sinilah sesungguhnya bukti menunjukkan NATO telah terlibat langsung konflik Ukraina.
Rudal-rudal presisi itu hanya bisa diluncurkan menggunakan peranti elektronik, yang tidak dimiliki Ukraina. Lalu siapa yang mengontrol?
Tentu saja hanya pasukan NATO yang bisa mengendalikan, mengirim data elektronik, sekaligus sistem pemandu rudalnya.
Tombol peluncuran bisa saja ditekan pihak Ukraina, selebihnya sistem hanya bisa dioperasikan elemen-elemen resmi militer NATO.
Mereka bisa memandu dari luar Ukraina. Misalnya terdekat dari Polandia yang anggota NATO, atau unsur-unsur NATO lah yang masuk dan beroperasi di dalam wilayah Ukraina.
Moskow meyakini keduanya sudah terjadi. NATO aktif terlibat perang di luar maupun dari dalam wilayah Ukraina.
Emannuel Macron pulalah tokoh Uni Eropa yang resmi mengajak pengiriman tentara Eropa berperang langsung di Ukraina.
Tentara regular Prancis pun sudah masuk Ukraina, jadi operator sistem senjata, instruktur dan pelatih militer di berbagai front.
Paris sebelumnya juga telah mengirimkan Legiun Asing, tentara semi bayaran yang bekerja untuk Prancis, dan personilnya terdiri warga beragam negara.
Rencana terbaru Presiden Prancis Emannuel Macron, ia berjanji mengirimkan jet tempur Mirage 2000 seri 5 ke Ukraina.
Tanpa penyesalan, Macron menyebut pengiriman senjata modern dan peran Prancis melatih ribuan tentara Ukraina bukanlah langkah menaikkan level konflik.
Peningkatan tensi konflik, perubahan sikap Eropa dan NATO ini tidak terlepas dari kemajuan strategis yang dicapai militer Rusia di berbagai front.
Sebaliknya, militer Ukraina yang sudah mendapatkan bantuan triliunan dari barat, semakin melemah perlawanannya.