Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Uang Saku Mahasiswa Pas-pasan, Berhemat, Kerja Sampingan atau Ikut-ikutan Gaya Hidup?
Tuntutan zaman membuat mahasiswa menginginkan sesuatu, ikut-ikut teman atau sekadar menuruti gengsi semata.
Editor: Dewi Agustina
Banyak kasus yang menimpa mahasiswa sampai terkena penyakit seperti asam lambung, atau yang lainnya.
Semua itu akibat pola hidup mahasiswa yang terlalu ngirit atau terlalu berhemat.
Beberapa waktu yang lalu penulis mendengar kabar bahwa mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta meninggal dunia secara misterius di kost tempat dia tinggal.
Diduga dia meninggal karena sakit asam lambung yang sudah akut.
Kabar ini menjadi perbincangan.
Pasalnya dilihat dari kesehariannya mahasiswa itu dari keluarga yang kurang mampu, dan dia juga sangat mengharapkan lolos beasiswa.
Namun, sepertinya beasiswa dimaksud tidak bisa diharapkan.
Menurut teman sekelasnya, mahasiswa itu langsung pulang ke kost-kostan yang tak jauh dari kampus setelah selesai kelas.
Diduga dia meninggal karena sakit asam lambung yang dideritanta.
Mahasiswa itu terpaksa berhemat karena ingin mengumpulkan uang untuk membayar UKT semester depan.
Hal ini menyebabkannya harus berpikir keras bagaimana cara untuk membayar UKT tersebut.
Maka dari itu dia mencoba menabung dan berhemat sebisa mungkin.
Namun sayang usahanya untuk berhemat agar bisa membayar uang kuliah tunggal (UKT) ini justru berujung malapetaka.
Kasus yang hampir sama juga dialami oleh warga di China yang meninggal karena kurang gizi.