Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Siapa Mak Comblang CLBK-nya JI ke Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Siapa mak comblang upaya penyadaran kembalinya JI ke pangkuan Negara Kesatuan Republlik Indonesia saat mereka menyatakan diri bubar.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Siapa Mak Comblang CLBK-nya JI ke Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Tribunnews/Sigit Ariyanto
Abu Fatih alias Abdullah Anshori, eks Ketua Mantiqiyah II Jamaah Islamiyah. 

AFIF FUAD SAIDI, Badan Cyber Media PP GP Ansor

SENGAJA saya menulis judul seperti itu, karena keberpihakan saya pada Gen Z dan milenial. Saya ingin menulis tentang terorisme ini dengan bahasa yang mudah dan ramah pada mereka sebagai salah satu hak mereka untuk mendapatkan informasi dan wawasan.

Terorisme, radikalisme, ekstrimisme dan intoleransi adalah persoalan yang tidak boleh hanya berada pada ruang-ruang analisis pengamat yang rumit.

Bukan pada pemberitaan media dengan bahasa yang kaku dan tidak menarik bagi mereka, padahal, terorisme adalah satu isu yang mereka harus paham dan mengikuti segala perkembangannya.

Karena sejatinya, terorisme modern juga melakukan proganda virtual di media sosial, sementara mereka, Gen Z dan Milenial adalah kelompok usia yang paling banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial bukan?

Baru-baru ini, akhir Juni lalu tepatnya, kita dikejutkan oleh satu potongan video yang banyak beredar di media sosial.

Bukan video laki-laki pakai kerudung dan cadar di pengajiannya Ustadz Hanan Attaki, bukan!

Tokoh senior Jamaah Islamiyah, Ustaz Abu Mahmudah alias Ustad Arief Siswanto. Ustaz Abu Mahmudah dalam wawancara khusus dengan Tribun mengatakan bahwa JI berangkat dari kejujuran.
Tokoh senior Jamaah Islamiyah, Ustaz Abu Mahmudah alias Ustad Arief Siswanto. Ustaz Abu Mahmudah dalam wawancara khusus dengan Tribun mengatakan bahwa JI berangkat dari kejujuran. (Tribunnews/Sigit Ariyanto)
BERITA REKOMENDASI

Namun potongan video monumental, yang kemudian ramai diberitakan oleh media, bahwa ada 16 orang petinggi salah satu kelompok teror paling mengerikan dalam skena per-teroris-an di Indonesia bahkan Asia Tenggara, yakni Jamaah Islamiyah, yang dalam video tersebut, mereka mendeklarasikan pembubaran kelompok mereka, membubarkan diri? Yap, memang begitu isi videonya, No Cap…

Lebih savage adalah, pidato si Abu Rusdan, mantan Amir, mantan ketua skena kelompok teroris Jamaah Islamiyah, isinya begini, “(Kami) menyatakan bubar, Al Jamaah Al Islamiyah kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”

Speech ini sangat monumental, seperti cinta lama yang bersemi kembali, setelah sekian purnama mengambil posisi berseberangan, menjadikan Indonesia sebagai sebuah entitas yang harus diperangi.

Baca juga: Menelusuri Perjalanan Berdirinya Organisasi Jamaah Islamiyah, Aktivitas hingga Bubar 30 Juni 2024

Baca juga: Jamaah Islamiyah Benar-benar Bubar atau Hanya Berganti Kulit? Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abu Fatih

Tidak hanya sampai di situ, dari enam butir deklarasi CLBK-nya Jamaah Islamiyah, mereka juga berjanji akan "terlibat aktif mengisi kemerdekaan", untuk memajukan bangsa Indonesia dan mengikuti peraturan hukum yang berlaku serta berkomitmen "menjalankan hal-hal yang merupakan konsekuensi logisnya".

Juga menjamin kurikulum dan materi ajar di pesantren yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah akan terbebas dari sifat dan sikap tatharuf atau ekstrem, dan bakal merujuk pada paham Ahlussunnah Wal Jamaah, keren kaaaan…

Kejadian ada kelompok teroris besar yang kemudian membubarkan diri ini sangkat langka di dunia, mungkin satu-satunya. Lalu kenapa bisa terjadi? Siapa yang menyadarkannya? Siapa yang membantu jalan mulus CLBK Jamaah Isalmiyah pada NKRI?

Mari kita bahas. Pertama, soal kesadaran, keinsyafan untuk kembali kepangkuan negara tercinta ini, dari lawan menjadi sayang, cieee haha.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas