Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Perang Nuklir : Eropa atau Asia Duluan?

Perang nuklir bisa pecah di Eropa jika AS dan NATO terlibat langsung perang Ukraina. Izin penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina adalah awalnya.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Perang Nuklir : Eropa atau Asia Duluan?
Twitter
Rudal Penangkal Nuklir Trident Inggris 

"Memiliki senjata nuklir tanpa mampu meyakinkan musuh Anda bahwa Anda siap menggunakannya adalah bunuh diri," tambah Karaganov.

Kegagalan untuk memiliki kebijakan pencegahan nuklir yang efektif akan menjerumuskan dunia ke dalam serangkaian perang yang pasti akan berubah menjadi perang nuklir dan Perang Dunia Ketiga.

Karaganov percaya, situasi itu dapat terjadi dalam rentang waktu beberapa tahun ke depan. Menurutnya, sebuah doktrin harus meyakinkan semua musuh saat ini dan masa depan bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir.

Serangan lintas batas Ukraina ke Wilayah Kursk Rusia sesungguhnya situasi yang luar biasa, karena perbatasan Rusia secara mendadak berhasil dijebol pasukan Ukraina.

Ribuan tentara Ukraina berhasik masuk dan menduduki area cukup luas, dan hingga hari ini belum berhasi dikalahkan sepenuhnya oleh pasukan Rusia.

Serbuan pasukan Kiev ke Kursk adalah semacam kejutan bagi miiter Rusia, tapi sekaligus kesalahan strategi yang dijalankan Volodymir Zelenksy dan pembantunya.

Pemimpin militer Ukraina, Jenderal Aleksandr Syrksy menjelaskan ke stasiun televisi CNN, operasi ke Kursk adalah serangan preemtive karena Rusia hendak masuk ke Ukraina dari front tersebut.

Berita Rekomendasi

Serangan dadakan itu juga dimaksudkan untuk menahan gempuran pasukan Rusia yang terus melaju di wilayah Donbass. 

Diharapkan, masuknya pasukan Ukraina ke Kursk akan menarik berbagai grup militer Rusia dari Donbass guna menyelamatkan garis perbatasan Kursk.

Ilustrasi pasukan Ukraina di Kursk
Ilustrasi pasukan Ukraina di Kursk (The Moscow Times)

Skenario itu mematikan Kiev, karena ribuan tentara Ukraina tewas atau tertangkap di Kursk, dan pasukan Rusia terus maju dan memperluas kontrolnya di Donbass.

Dalam sudut pandang Sergey Karaganov, serangan Ukraina ke Kursk seharusnya sudah memenuhi syarat untuk ditanggapi Rusia lewat serangan balasan nuklir.

Karaganov meminta Kremlin segera mengubah doktrin nuklirnya, sehingga musuh Rusia tidak meragukan apakah Rusia siap menggunakan persenjataan nuklirnya atau tidak dan kapan digunakan.

Presiden Rusia Vladimir Putin, walau dia seorang tokoh sangat kuat dan berkuasa, memiliki pertimbangan dan kehati-hatian tinggi menyikapi situasi ini.

Putin telah berulang kali menunjukkan posisi yang lebih terkendali dalam masalah ini.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas