Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menghadapi Krisis Kadin Diperlukan Pendekatan Kolaboratif dan Inovatif
Tidak hanya menunjukkan pergeseran kekuasaan tetapi juga menciptakan tantangan dan peluang baru bagi Kadin dalam menghadapi realitas bisnis kedepan
Editor: Eko Sutriyanto
Oleh : Dr. Tommy Wardhana, SEMM MBA, Wakil Ketua Umum pengurus Keluarga Alumni Program Studi Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Sekolah Pascasarjana UGM (KAPIMGAMA) Periode 2024-2029
PELENGSERAN Arsyad Rasjid dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) lalu digantikan oleh Anindya Bakrie melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Sabtu 14 September 2024 menggambarkan dinamika internal yang kompleks dalam organisasi ini.
Proses pergantian pemimpin tersebut tidak hanya menunjukkan pergeseran kekuasaan, tetapi juga menciptakan tantangan dan peluang baru bagi Kadin dalam menghadapi realitas bisnis yang terus berubah.
Ada beberapa isu utama yang perlu diatasi, yaitu polaritas internal, dimana pergantian pemimpin dapat menimbulkan ketegangan di antara anggota Kadin yang memiliki pandangan berbeda sehingga perlu dikelola dengan bijaksana agar tidak mengganggu stabilitas organisasi.
Kemudian tantangan ekonomi dan inovasi, dimana Indonesia menghadapi berbagai tantangan ekonomi global, termasuk dampak digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen dan Kadin harus mampu berinovasi untuk menjawab tantangan ini.
Perluasan jangkauan anggota jadi tantangan sehingga Kadin perlu memperkuat koneksi dengan anggota dari berbagai sektor dan skala usaha agar semua suara terdengar dan terwakili.
Baca juga: Kudeta dan Dualisme Kepengurusan Kadin Makin Cerminkan Kuatnya Kepentingan Oligarki
Diperlukan rencana aksi untuk Kadin yang lebih kuat, seperti membangun kepemimpinan yang kolaboratif, dimana ketum Kadin dan tim kepemimpinannya perlu menciptakan lingkungan kolaboratif di dalam organisasi.
Langkah ini bisa dilakukan melalui pembentukan tim-tim kerja yang terdiri dari anggota dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam sehingga terjadi pertukaran ide yang konstruktif dan pengambilan keputusan yang lebih representatif.
Kadin juga harus memastikan adanya saluran komunikasi yang efektif antara pengurus dan anggota seperti rapat terbuka, forum diskusi, dan penggunaan platform online dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan memperkuat rasa kebersamaan.
Transparansi dalam pengambilan keputusan juga sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara anggota.
Kadin juga perlu melakukan inovasi kebijakan untuk mendukung UMKM, dimana Kebijakan yang mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus menjadi prioritas utama.
Kadin dapat mendorong pengembangan program pelatihan dan pendanaan bagi UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi dan pasar global.
Kebijakan yang inovatif akan membantu anggota Kadin lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Mengingat dinamika yang terus berubah, pengembangan sumber daya manusia harus menjadi salah satu fokus utama.