Oleh Mutiara Pangaribuan

Mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

TRIBUNNEWS.COM - Siang yang terik dan panas, segelas es teh manis jumbo terasa begitu menggoda. 

Minuman ini telah menjadi favorit banyak orang.

Dengan segelas besar yang penuh es dan rasa manis yang menyegarkan, es teh manis jumbo memberikan sensasi dingin yang langsung melepas dahaga.

Baca juga: Beli Es Teh Manis saat Cuaca Panas, Perhatikan Hal Ini

Es teh manis jumbo menjadi tren tersendiri di kalangan masyarakat. 

Ukuran yang besar dianggap memberikan "lebih banyak" dengan harga yang terjangkau, serta menambah sensasi kepuasan saat menikmatinya. 

Terlebih lagi, banyak restoran dan kafe kini berlomba-lomba menawarkan paket menu yang menyertakan es teh jumbo sebagai minuman pelengkap.

Selain itu, ada faktor psikologis yang turut mempengaruhi kecenderungan orang untuk memilih
minuman berukuran besar. 

Menurut beberapa studi, konsumen cenderung menganggap porsi yang lebih besar sebagai "nilai lebih", meskipun mereka mungkin tidak menyadari efek negatifnya. 

Dengan cuaca tropis yang panas, segelas es teh manis jumbo tampak sempurna untuk meredakan kehausan tanpa memikirkan jumlah gula yang terkandung di dalamnya.

Namun, di balik kenikmatannya, ada kekhawatiran yang muncul terkait dampak kesehatan dari ukuran jumbo ini. 

Minuman berukuran besar biasanya tidak hanya menyajikan lebih banyak teh, tetapi juga lebih banyak gula yang terkandung di dalamnya. 

Menurut dr. Fitriyani Nasution, M.Gizi, Sp.GK(K), es teh manis jumbo bisa menjadi masalah serius jika tidak dikonsumsi secara bijak.

Gula Berlebih, Risiko Berlipat

Seperti yang dijelaskan oleh dr. Fitriyani, teh memang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, mulai dari antioksidan hingga kemampuannya meredakan stres. 

Akan tetapi, saat gula ditambahkan dalam jumlah besar, manfaat tersebut bisa tenggelam di balik risiko
kesehatan yang lebih besar. 

“Es teh manis jumbo umumnya mengandung gula dalam jumlah yang jauh melampaui rekomendasi harian,” ungkapnya.

Rekomendasi harian untuk asupan gula hanya sekitar empat sendok makan, atau sekitar 50 gram untuk rata-rata orang dewasa. 

Sementara itu, es teh manis ukuran jumbo bisa mengandung dua kali lipat atau lebih dari jumlah tersebut. 

“Jika terus-menerus dikonsumsi, gula berlebih ini bisa menyebabkan lonjakan kalori yang akhirnya memicu peningkatan berat badan hingga risiko diabetes,” tambah dr. Fitriyani.

Tidak hanya diabetes, konsumsi gula berlebihan juga terkait dengan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti peningkatan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme.

Gula yang tidak terpakai oleh tubuh akan diubah menjadi lemak, yang menambah berat badan dan meningkatkan risiko obesitas. 

Dalam jangka panjang, konsumsi es teh manis jumbo secara rutin juga bisa mempercepat penumpukan plak pada pembuluh darah, yang berujung pada penyakit kardiovaskular.

Pilihan yang Lebih Sehat

Menyadari risiko tersebut, langkah bijak perlu diambil untuk tetap bisa menikmati teh manis tanpa mengorbankan kesehatan. Mengurangi porsi gula dalam es teh adalah salah satu solusi.

"Anda bisa meminta penjual untuk mengurangi jumlah gula atau memilih teh tawar yang dicampur sedikit gula rendah kalori," kata dr. Fitriyani.

Selain itu, menambahkan perasan jeruk nipis atau lemon ke dalam teh bisa menambah rasa
segar tanpa harus menambah gula. 

Alternatif lainnya adalah memilih es teh dengan gula alami seperti madu, atau menggunakan teh herbal yang sudah memiliki rasa manis alami dari bahanbahannya.

Es teh manis jumbo memang menyegarkan dan menjadi favorit di banyak tempat, terutama di siang hari yang panas. 

Namun, kesadaran akan dampak kesehatan yang bisa timbul akibat konsumsi berlebihan sangat penting.

Minuman yang tampak sederhana ini ternyata menyimpan  ancaman besar jika tidak diatur dengan bijak. 

Dengan memilih takaran gula yang lebih rendah  dan menjaga porsi minum, es teh manis masih bisa dinikmati tanpa perlu khawatir merusak kesehatan tubuh dalam jangka panjang.