Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Waspada Hipertensi Saat Hamil

Bila dalam  keadaan hamil, hipertensi tidak hanya menimbulkan masalah bagi ibu tapi juga untuk janin.  

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Waspada Hipertensi Saat Hamil
Tribun Medan
Ilustrasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bila dalam  keadaan hamil, hipertensi tidak hanya menimbulkan masalah bagi ibu tapi juga untuk janin.   

Sulit memprediksi yang mana akan mengalami PEB.

Kemudian, eklampsia terjadi ketika  ibu hamil dengan kondisi preeklamsia mengalami kejang-kejang. 

Ini adalah kondisi terburuk  terkait hipertensi dalam kehamilan.

Timbulnya hipertensi dalam kehamilan masih belum dapat dipastikan penyebabnya. 

Namun, ada banyak faktor telah diidentifikasi yang berkaitan dengan meningkatnya resiko  preeklamsia. 

Preeklamsia lebih berpotensi terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil,  hamil pada usia muda di bawah 20 tahun, mengandung pada usia tua di atas 40 tahun, memiliki  ibu atau saudara dengan riwayat hipertensi dalam kehamilan, kehamilan kembar, hipertensi  kronik maupun penyakit ginjal sebelumnya, riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya,  kencing manis sebelum kehamilan, riwayat trombofilia dan kegemukan. 

 

Berita Rekomendasi

Adapun dampak buruk yang terjadi terhadap ibu dan bayi bila hipertensi dalam  kehamilan ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat adalah sebagai berikut : 


1. Berkurangnya aliran darah ke plasenta, dapat menyebabkan menurunnya suplai oksigen dan  nutrisi untuk si bayi dalam kandungan. Menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, bayi lahir  dengan berat badan rendah atau lahir prematur. 

2. Terjadi solusio plasenta, di mana kondisi  plasenta terpisah dari dinding di dalam rahim sebelum proses persalinan. Bila hal ini terjadi,  plasenta akan mengalami kerusakan, ibu hamil akan mengalami perdarahan yang hebat. 

Kedua  kondisi ini akan mengancam keselamatan nyawa ibu dan bayi yang mana bayi dapat meninggal  dalam kandungan. 

Kondisi ini dapat saja terjadi pada masa kehamilan lima bulan atau lebih.  Meninggalnya bayi dalam kandungan disebabkan tidak tercukupinya kebutuhan oksigen dan  nutrisinya seperti layaknya bayi yang dikandung oleh ibunya dengan tekanan darah normal. 


Berkembangnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Apabila ibu hamil sudah sampai pada  tahap preeklampsia, maka ibu tersebut memiliki risiko untuk menderita masalah pada jantung  dan pembuluh darah setelah melahirkan, khususnya bila ibu tersebut melahirkan bayi secara  prematur. 


Bagaimana menghadapi Hipertensi dengan tepat? 

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas