Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Strategi Inovatif Turkiye Mengatasi Inflasi dan Dampaknya pada Pelajar Asing
Kebijakan unik pemerintah Turkiye dalam menanggulangi inflasi serta dampak Inflasi terhadap pelajar asing di Turkiye.
Editor: Tiara Shelavie
Inflasi yang terjadi terus menerus tentunya juga berdampak kepada pelajar yang menyambung hidup di Turkiye dengan mengandalkan beasiswa dari pemerintah Turkiye.
Beasiswa pemerintah Turkiye sendiri tentunya menggunakan mata uang Turkiye.
Dan apa upaya pemerintah dalam mensubsidi pelajar asing di Turkiye ? Ya, tentu saja dengan menaikkan subsidi beasiswa. Untuk pelajar beasiswa di SMA Imam Hatip Turkiye contohnya, pada 2021 para pelajar beasiswa SMA di Imam Hatip hanya mendapatkan uang saku bulanan sebesar 250TL.
Semenjak inflasi pemerintah Turkiye menaikkan jumlah subsidi beasiswa secara berkala. Pada 2022 menjadi 620TL, pada 2023 menjadi 1200TL dan pada 2024 menjadi 1500TL.
Begitu juga dengan pelajar beasiswa S1. Pada 2021 para pelajar hanya mendapatkan uang saku bulanan sebesar 800TL, pada 2022 naik menjadi 1000TL, pada 2023 menjadi 1800TL dan pada 2024 menjadi 3500TL.
Biaya asrama, universitas dan asuransi kesehatan yang selama ini memang termasuk dalam lingkup tanggungan beasiswa juga tetap dicover penuh oleh pemerintah Turkiye.
Tentunya kebijakan yang signifikan dalam mendukung pelajar ini memberikan manfaat yang besar kepada pelajar asing di Turkiye khususnya kenyamanan dan rasa aman dalam perjalanan studi.
Di sisi lain ada juga hal negatif yang dirasakan oleh pelajar asing di luar negri. Salah satunya adalah kenaikan UKT (Uang kuliah tunggal) dengan rasio yang tidak normal.
Kenaikan UKT dengan rasio tinggi mengakibatkan beberapa pelajar asing tidak dapat melanjutkan studi mereka di Turkiye, hal ini biasanya dirasakan oleh para pelajar asing yang menempuh studi di Turkiye melalui jalur mandiri.
Kenaikkan UKT di Turkiye secara berkala dalam beberapa tahun ini sangat bervariatif. Ada yang masih dalam rasio terjangkau ada juga yang memiliki rasio yang sangat tinggi.
Di kota Izmir salah satunya, tercatat bahwa kenaikan UKT di fakultas Teknik Universitas Dokuz Eylul mencapai 370 persen dalam satu tahun.
Hal seperti ini tentu menjadi beban bagi para pelajar asing di Turkiye.
Meskipun harga rupiah menguat jika dibandingkan dengan lira kenaikan UKT yang tidak wajar ini tentunya memberatkan para pelajar dan mengakibatkan sejumlah pelajar tidak dapat meneruskan studi mereka.
Dinamika perekonomian di Turkiye dalam beberapa tahun ini memiliki hal-hal yang menarik untuk diulas.