Laporan Reporter Tribunnews Video, David Tobing

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ribuan pil ekstasi dan paket sabu diamankan Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru dari 10 orang tersangka, Jumat (1/5/2015). Terungkapnya kasus itu diawali tabrakan mobil milik tersangka di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru.

Kasat Res Narkoba Polresta Pekanbaru, Kompol Iwan L Riza mengatakan, pagi itu terjadi peristiwa sebuah mobil Toyota Avanza menabrak mobil jenis Mitsubishi Pajero milik petugas yang sedang parkir.

Polisi yang saat itu bertugas untuk pengamanan peringatan Hari Buruh, mencium gelagat mencurigakan dari sang pengemudi mobil Avanza, sehingga kemudian melakukan penggeledahan terhadap mobil itu.

Hasilnya, ditemukan narkoba jenis ekstasi sebanyak 5.000 butir dan uang tunai belasan juta rupiah. Sang pengemudi mobil pun diamankan dan langsung diinterogasi.

Dari keterangan pengemudi tersebut, petugas melakukan pengejaran tersangka lainnya.

Pengakuan lelaki yang mengendarai Avanza, ia baru saja mengantar temannya di Rumah Sakit Santa Maria.

Polisi selanjutnya bergerak ke RS Santa Maria dan mendapati satu orang lelaki yang diduga over dosis.

Masih dari pengakuan sopir Avanza, polisi kemudian menggerebek dua kamar di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, yakni kamar 827 dan 801. Dari dua kamar ini polisi meringkus lima orang berikut barang bukti paket sabu.

Di salah satu kamar, petugas mencoba melakukan penangkapan terhadap seorang tersangka berinisial ST, mantan anggota polisi non aktif. Tersangka saat itu diduga baru saja menggunakan barang haram tersebut dan masih dalam pengaruh obat-obatan.

Pelaku yang kalut dengan kedatangan petugas pun berupaya melarikan diri dengan meloncat dari kamar hotelnya yang terletak di lantai 8 itu, hingga mengalami luka parah dan patah tulang pada beberapa bagian tubuh.

Petugas kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya di sebuah hotel yang lain di Pekanbaru.

Berdasarkan informasi, diketahui masih ada tiga orang lagi yang menginap di Hotel Dafam. Di sini polisi kembali mengamankan tiga orang yang dua di antaranya perempuan.

Kini kasus tersebut masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh petugas. Diduga kuat para pelaku terlibat dalam jaringan narkotika antar provinsi.(*)