NEWSVIDEO: 10 Kali Dipenjara, Mantan Atlet Motocross Ini Tak Juga Jera
Bukan hanya itu, warga Karang Jawa, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel ini juga sudah mengoleksi 16 luka bekas tertembus peluru di bagian kakinya
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Ratino Taufik
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Di usianya yang sudah mencapai setengah abad, Syamsuddin alias Udin Gayu (50) harus kembali masuk bui. Padahal, laki-laki tersebut baru saja keluar dari penjara pada bulan Februari 2015 lalu.
Udin Gayu ternyata sudah sepuluh kali keluar masuk penjara karena beberapa kasus curanmor dan kasus kriminal lainnya.
Bukan hanya itu, warga Karang Jawa, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan ini juga sudah mengoleksi 16 luka bekas tertembus peluru di bagian kakinya.
Bahkan, pecahan proyektil peluru hingga kini masih bersarang di dalam kaki kanannya, karena tidak memungkinkan untuk dikeluarkan.
Tertangkapnya pelaku senior kasus curanmor ini berawal dari kasus curanmor yang terjadi di wilayah hukum Polsek Banjarmasin Barat.
Dari hasil pengembangan yang dilakukan anggota Polsek Banjarmasin Barat, pelaku curanmor mengarah kepada Udin Gayu.
Dipimpin langsung Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol Wendi Otneil Simanjuntak, polisi membekuk Udin Gayu di rumah kontrakannya di Pelaihari pada Jumat (15/5/2015) sekitar pukul 02.00 Wita.
Polisi langsung bergerak cepat untuk mengungkap jaringan sindikat curanmor ini. Berselang 12 jam, siang harinya polisi kembali membekuk Anang Syahrani (54), warga Kampung Arab, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel.
Syahrani yang berperan sebagai penadah ini dibekuk di Kabupaten Tapin, Kalsel.
Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa delapan unit sepeda motor, plat nomor palsu, STNK, kunci letter T, dan berbagai spare part sepeda motor.
Modus yang digunakan kedua tersangka adalah dengan melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Banjarmasin, kemudian menjualnya di wilayah Hulu Sungai.
"Setiap transaksi selalu dilakukan di Kabupaten Tapin, dan sepeda motor yang dicuri rata-rata adalah jenis Honda Scoopy. Boleh dikatakan mereka ini adalah spesialis Honda Scoopy," ungkap Wendi Otneil di Mapolsek Banjarmasin Barat, Banjarmasin, Rabu (20/5/2015).
Sementara itu, Udin Gayu yang pada era tahun 90-an dikenal sebagai atlet motocross andalan Kalsel mengaku, kalau dirinya terpaksa melakukan pencurian sepeda motor lantaran didesak kebutuhan sehari-hari.
"Saya pernah kerja di tambang batu bara. Tapi kemudian bubar (perusahaannya), jadi kembali mencuri motor," ujar mantan crosser yang memiliki koleksi 47 piala dan penghargaan tersebut.
Uniknya, sebelum melakukan pencurian sepeda motor, Udin Gayu mempunyai ritual khusus, yakni selalu meminum tayuk (miras tradisional) dan menelan zenith.(*)