Menengok Kemeriahan Gelaran Keempat Ruang Renjana
Ruang Renjana merupakan salah satu rangkaian dari event Festival Krakatau.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Ruang Renjana kembali menggelar event yang keempat kalinya.
Tema yang diambil adalah “Memenjarakan Bunyi, Meliriskan Kata, Menggapai Makna” yang digelar di Pasar Seni, Enggal, Bandar Lampung.
Ketua Pelaksana acara Ruang Renjana, Adi Nugroho, mengatakan untuk gelaran keempat ini, Ruang Renjana bekerjasama dengan panitia Festival Krakatau 2015 dengan mengadakan lomba baca puisi yang berjudul “Lampung Karam”.
Adi mengatakan, acara Ruang Renjana ini merupakan salah satu rangkaian dari event Festival Krakatau.
“Jadi pada gelaran ini, kita mengadakan lomba membaca syair tua Lampung yang berjudul “Lampung Karam”.
“Syair Lampung Karam ini merupakan karya dari Muhammad Saleh yang menceritakan tentang letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada 27 Agustus 1883. Naskahnya pertama kali terbit di Singapura pada November 1883-Oktober 1884,” ujar Adi, Selasa (25/8/15).
Rangkaian acara lainnya, lanjut Adi, selain lomba baca puisi, ada penampilan dari bebagai komunitas seperti Indonesian Nunchaku Club (INC) Lampung, Capoeira, Inline Skate, dan Doorprize.
Lalu penampilan band seperti Rock All Over, Sunsetskills, 45RPM, Independent Kidz, Sahabat Reuni, dan Afternoon Talk.
“Lalu ada penampilan sulap atau Magic Show, musikalisasi puisi dari Teater 1 Taman Budaya dan Sanggar Kata, Tari Kontemporer dari Sanggar Tari Sangishu, dan penampilan dance dari G-Box, serta dihadiri juga oleh komunitas kucing dan Komunitas Ruang perupa Kreatif (KERUPUK) Lampung,” tuturnya.
Adi mengatakan, Ruang Renjana merupakan gelaran yang mewadahi sebuah pentas seni dan sebuah komunitas untuk mengekspresikan identitas mereka di Bandar Lampung.
“Ruang Renjana sendiri sebenarnya diniatkan untuk diadakan selama sebuan sekali, namun sementara ini kami baru bisa mengadakan acara tersebut per dua bulan sekali. Mudah-mudahan kedepannya acara ini dapat berkembang lebih baik lagi tentunya dengan tema-tema yang menarik,” ucap Adi.
Dari pantauan Tribun Lampung, acara tersebut digelar sejak pukul 09.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Acara dibuka dengan perlombaan membaca syair “Lampung Karam” yang diikuti oleh puluhan peserta.
Lalu beberapa penampilan dari komunitas yang ada seperti Indonesian Nunchaku Club lampung dan Capoeira yang mengundang decak kagum pengunjung diikuti oleh sorak sorai dan tepuk tangannya ketika mereka beraksi dengan teknik-teknik yang mengagumkan. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.