Wisatawan Datang Ke Bali Sehat, Pulang ke Daerahnya Juga Harus Sehat
Ratusan mahasiswa Universitas Udayana serta para stakeholder kesehatan
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
DENPASAR, TRIBUN BALI.COM – Ratusan mahasiswa Universitas Udayana serta para stakeholder kesehatan memadati Gedung Theater Widya Sabha, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jumat (11/9/2015) siang.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam kesempatan ini mengadakan Seminar Nasional & Simposium “Kesehatan Pariwisata : Tantangan di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Kegiatan berlangsung selama dua hari, pada Jumat (kemarin) dan besok (hari ini) dengan menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten.
Hari pertama (kemarin) kegiatan Seminar Nasional dan Simposium dihadiri dan dibuka secara resmi oleh oleh Dadang Rizki Ratman sebagai Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata mewakili Menteri Pariwisata.
Ketua Panitia Seminar & Simposium, Made Subrata mengatakan kegiatan ini diadakan mengacu pada program Universitas Udayana yang mengedepankan pariwisata dan budaya. Kita dari orang kesehatan (Program Studi Kesehatan Masyakarat) melihat persoalan kesehatan pariwisata.
“Kita menginginkan orang-orang yang datang ke Bali adalah dalam keadaan sehat. Pulang dari wisata di Bali pun harus sehat juga. Itu harus dilakukan sedini mungkin dan dengan multi sektor,” jelas Made Subrata kepada Tribun.
Seminar & Simposium ini didukung oleh banyak pihak, diantaranya Methanol Institute dan LIAM Foundation, Pembantu Rektor Universitas Udayana, dan pihak pendukung lainnya.
Sementara itu, Lhani Davies Founder LIAM Foundation dan Methanol Institute menyampaikan kenapa pihaknya membantu menyelenggarakan kegiatan ini lebih mengarah ingin memberikan pengetahuan atau wawasan lebih mengenai bahaya mengoplos minuman. Serta ingin meyampaikan cara yang salah memproduksi arak yang akan mengakibatkan perubahan kandungan dari ethanol menjadi methanol.
“Program Studi Kesehatan Masyarakat itu memiliki unggulan kesehatan parawisata itu tidak terlepas dari posisi Institusi yang berada di daerah pariwisata di Bali. Jadi kita mengembangkan aspek-aspek ilmu kita untuk menjawab tantangan di sektor pariwisata,” ungkap Kepala Program Studi Kesehatan Masyakarat, I Made Adi Wirawan.
Adi Wirawan menambahkan, apalagi menghadapi Era Masyarakat Ekonomi Asean sudah berlaku itu pergerakan manusia terutama dari Asean akan bertambah banyak. Sehingga kesiapan kita dari sektor kesehatan harus ditingkatkan.
Lebih lanjut Adi Wirawan berharap dengan diadakannya kegiatan ini berhasil meningkatkan perhatian dari para stakeholder. Bahwa di Bali ini khususnya di Universitas Udayana memiliki program unggulan kesehatan pariwisata. Apa yang kita lakukan itu sangat terkait dengan keunggulan kita di Bali itu sendiri.(*)