Tari Bajigor Kahot Hibur Hadirin Workshop Pendampingan Desa
Tarian tersebut bercerita tentang seorang perempuan yang sedang menuju kedewasaan.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada gelaran workshop pendampingan desa bertajuk "Bekerja Untuk Desa Membangun Indonesia", yang diadakan Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Tari Bajigor Kahot hibur para hadirin.
Bertempat di Gedung Makarti, Kementrian Desa dan Pembanguna Daerah Tertinggal, Jl TMP Kalibata, Jakarta Selatan, sebanyak lima penari berlenggak-lenggok sambil mengibaskan kipas, di hadapan tamu undangan yang mayoritas aparatur desa.
Tarian itu berlangsung selama sekitar 10 menit dalam acara yang berlangsung pada Jumat (2/9/2015) tersebut.
Sorakan decak kagum, "eeaa," terdengar dari deretan hadirin yang duduk menyaksikan.
Ada juga yang berteriak "sawer sawer," dari kursi hadirin.
Berdasarkan keterangan penarinya bernama Siti Numis Absa, persiapan menari dilakukan secara rutin seminggu sekali.
"Persiapannya si, setiap seminggu sekali kita ada latihan di balai kesenian," katanya.
Ia juga mengaku rutinitas latihan membuatnya tidak mengalami kesulitan saat pentas.
Sore itu, acara workshop pendampingan desa tersebut, dihibur oleh dua tarian dari grup tari yang sama dari Sanggar Laboratorium Tari Indonesia milik Wiwiek Widyastuti.
Menurut pemilik sanggar tersebut, tari asal Jawa Barat itu diciptakan oleh temannya bernama Wawan di sekitar tahun 2005.
Tarian tersebut bercerita tentang seorang perempuan yang sedang menuju kedewasaan. (*)