Warga Bojonegoro Salat Istisqa di Tengah Sawah
Warga Desa Bakalan dan Desa Semen Pinggir dari Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro berduyun-duyun datang ke sawah bengkok.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Surya, Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Sekitar 150 warga Desa Bakalan dan Desa Semen Pinggir dari Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro berduyun-duyun datang ke sawah bengkok untuk mengikuti salat Istisqa atau salat minta hujan, Jumat (23/10) siang.
Salat Istisqa diikuti oleh warga dari berbagai kalangan.
Pantauan Surya, hampir seluruh lahan sawah di kawasan Desa Bakalan, Kecamatan Kapas kering dan tanahnya retak.
Lahan di sana merupakan lahan tadah hujan.
Sejak musim kemarau tiba, para petani secara bertahap tak bisa lagi menanam tanaman karena tak ada air.
Imam salat Istisqa adalah Kiai Suwadi dan khotib Zainal Arifin.
Salat dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.
Sebelum dimulai, jemaah membaca doa ampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Kiai Rosi yang memberi panduan tata cara salat Istsiqa, salat ini hukumnya sunah muakad dan dilakukan dua rakaat.
Pada rakaat pertama takbir tujuh kali dan rakaat kedua takbir lima kali.
"Setelah salat Istisqa istigfar minimal tujuh kali maksimal tak terbatas. Lalu dua khutbah," kata Kiai Rosi.
Sekadar diketahui, berdasar prakiraan cuaca Kabupaten Bojonegoro tanggal 23-24 Oktober 2015 dari BMKG Surabaya, cuaca cerah dan suhu udara 25-34 derajat celcius, kelembaban 48-76 persen, dan kecepatan angin 35 kilo meter per jam. (*)