Korban Asap Belum Mau Tinggalkan Rumah Singgah
Bencana kabut asap di kota Palembang, sudah melanda lebih dari tiga bulan.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bencana kabut asap di kota Palembang, sudah melanda lebih dari tiga bulan.
Hujan yang sempat mengguyur baru-baru ini pun tak dapat membantu menghilangkan kabut asap tersebut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, baik dari pihak pemerintah maupun kemandirian dari masyarakat, mendirikan posko evakuasi guna menanggulangi para korban bencana asap tersebut.
Untuk posko evakuasi yang didirikan secara mandiri, berada di daerah kawasan 5 Ulu serta dikomplek perumahan TOP Amin Mulya.
Sudah sekitar tiga minggu posko-posko tersebut didirikan. Setidaknya, sebanyak 285 balita yang mengalami penyakit karena asap, telah dibantu para relewan ini.
Para balita yang dirawat ini, banyak yang mengalami penyakit seperti batuk, pilek, dan demam.Tak semua balita yang sakit harus menginap di posko evakuasi ini.
Sebagian orang tua membawa anaknya pulang, setelah mendapat perawatan dari tim medis posko evakuasi tersebut.
"Kalau sekarang yang tinggal dan menginap di posko evakuasi kita, tinggal lima anak. Mereka sebenernya sudah sehat, namun tetap masih ingin istirahat dulu," ujar Ketua Posko Evakuasi, Afek Indawan, Selasa (3/11/2015).
Afek menambahkan, dari anak-anak yang dirawat di posko evakuasi, banyak anak-anak yang berasal dari seputaran daerah tersebut.
Menurut Afek, terbentuknya posko evakuasi ini setelah melihat asap di kota Palembang semakin menebal, dan telah memakan korban jiwa.
"Kita membuka posko evakuasi ini sampai cuaca di kota Palembang benar-benar cerah," katanya.
Afek memprediksi, asap di kota Palembang ini baru akan benar-benar hilang pada bulan Januari mendatang.
Karena menurutnya, pada bulan itu, curah hujan di kota Palembang akan semakin tinggi.
"Ini saja sudah berkurang, karena hujan beberapa saat. Tapi kita membuka posko sampai bulan Januari. Kalaupun cuaca di Palembang memang sudah hilang dari kabut asap ya kita sangat bersyukur," terangnya.
Untuk saat ini Afek mengaku sangat kekurangan stok obat yang dibutuhkan bagi para balita.
Meskipun sudah tersedia, stok pun akan cepat habis karena banyaknya masyarakat yang datang berkunjung.
"Kita terpaksa beli dulu kalau kehabisan. Dalam sehari sekitar 30 sampai 40 orang yang berkunjung ke posko ini, sehingga stok obat sangat kita butuhkan," katanya. (*)