Sebagian Masyarakat Ini Menganggap Gatot Pujo Nugroho sebagai Pahlawan Korupsi Sumut
Sebab atas keberanian Gatot lah, KPK dapat mengembangkan proses penyelidikan kasus bansos dan gratifikasi yang selama ini berlangsung di Sumut.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Beberapa elemen masyarakat memasang spanduk pengusulan Gubernur Sumatera Utara non aktif, Gatot Pujo Nugroho menjadi pahlawan korupsi Sumut, di Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Sumatera Utara, Rabu (11/11/2015).
Berdasarkan pengamatan Tribun, dalam spanduk itu tertulis bacaan pengusulan Gatot menjadi pahlawan korupsi Sumut karena telah membongkar kasus korupsi di Sumut.
Dalam spanduk tersebut terpampang juga foto Gatot Pujo Nugroho memakai rompi warna oranye (rompi tahanan KPK).
Sejumlah elemen masyarakat memasang spanduk yang bertuliskan pengusulan Gatot Pujo Nugroho menjadi pahlawan korupsi Sumut, di Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (11/11/2015). (Tribun Medan/Jefri Susetio)
Tiofan Silaban dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi mengatakan, pemasangan spanduk yang bersamaan dengan momentum Hari Pahlawan dilakukan guna memberikan apresiasi kepada Gatot yang telah berani membongkar kasus korupsi di Sumatera Utara.
"Pemasangan spanduk dilakukan sebagai momentum Hari Pahlawan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Gatot Pujo Nugroho yang berani membongkar korupsi di Sumut. Sehingga tidak sedikit pejabat yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," ujarnya.
Ia menuturkan, keberanian Gatot Pujo Nugroho untuk dapat membongkar kasus korupsi di Sumut patut diapresiasi.
Sebab atas keberanian Gatot lah, lembaga anti rasuah dapat mengembangkan proses penyelidikan kasus bansos dan gratifikasi yang selama ini berlangsung di Sumut.(*)