Anda Akan Terpana Melihat Proses Pembuatan Dupa di Kudus Ini
Berikut ini proses pembuatan dupa di rumah produksi Dupa Wangi di kawasan Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jateng.
Editor: Mohamad Yoenus
Terlebih, kondisi cuaca yang sering hujan berdampak terhadap proses produksi.
"Pengeringan, kita mengandalkan panas matahari. Dulu pernah coba pakai oven berbahan gas, tapi ternyata boros sekali. Tekor kita," akunya.
Diuraikan, proses pembuatan dupa dimulai dari pemilihan bambu, yang langsung diimpor dari Tiongkok.
Selanjutnya, bahan-bahan yang terdiri dari serbuk kayu jati, serbuk lem kayu, dan kalsium diaduk hingga merata.
Kemudian, adukan bahan diletakkan di dalam wadah mesin produksi.
Pun demikian dengan bilah-bilah bambu.
"Tinggal menyesuaikan dengan ukuran yang kita mau," ucap dia, belum lama ini.
Lalu, dupa yang baru keluar dari mesin produksi dijemur selama dua jam.
Untuk kemudian dicelupkan ke dalam pewarna.
"Dan kembali dijemur selama tiga jam, disemprot pewangi, disortir, baru kemudian dipacking. Siap dikirim deh," urainya.
Ukuran dupa yang diproduksinya berukuran panjang 39 cm, 32 cm, 28 cm.
"Serta berdiamter 3 mm dan 3,2 milimeter. Paling banyak dipesan yang diameternya 3,2 mlimeter," ucap pria berkacamata ini.
Pemesan paling banyak datang dari pulau Bali. Lalu, Kota Tangerang, Jakarta, Padang, Yogyakarta, Solo, Muntilan, dan Tegal.
"Hampir semua pesanan sudah dikirim. Sebab, untuk Imlek, semua dupa harus sudah ready di tempat perayaan pada tanggal 6 bulan ini," tandasnya. (*)