Berkunjung ke Lokasi Pembuatan "Ikan Kerupuk" di Nunukan
“Empat hari atau lima hari dalam seminggu turun di laut. Seminggu libur baru seminggu turun lagi,” ujarnya.
Editor: Mohamad Yoenus
Ikan tipis memang sering menjadi buruan warga yang sedang transit di Desa Binalawan.
Di Pulau Nunukan, tak sulit menemukan ikan kering jenis ini. Tak perlu waktu lama untuk memasak ikan agar bisa dikonsumsi.
Di atas wajan, ikan yang diletakkan dalam minyak panas harus secepatnya diangkat. Kalau tidak, akan langsung hangus.
Aktivitas penjemuran ikan Pepija dan ikan lain serta udang mulai marak kembali dilakukan warga di Desa Binalawan beberapa bulan ini.
Lima tahun terakhir mereka sempat beralih memproduksi rumput laut. Namun karena harga komoditas rumput laut yang terus merosot, warga kembali beralih pada pekerjaan awal memproduksi ikan maupun udang kering.
Jenis ikan dan udang yang tidak bernilai ekonomis tinggi, dijemur di pelataran rumah warga.
Dari Dermaga Desa Binalawan, di sepanjang jembatan dan depan rumah warga yang berada di atas laut, pengunjung bisa menyaksikan deretan ikan dan udang dijemur.
Warga pun mulai hilir mudik mengangkut ikan maupun udang dengan gerobak untuk dijemur ataupun diangkut setelah kering.
Beberapa warga sibuk memasukkan ikan yang sudah kering ke dalam karung atau plastik untuk segera dijual.
Produk penjemuran itu pun langsung dipasarkan di rumah-rumah warga.
Sehingga pengunjung transit yang hendak kembali ke Pulau Nunukan melalui Dermaga Desa Binalawan bisa langsung membelinya dari produsen. (*)