Perjuangan Sriani dan Zaimardi Merawat Diki Satria Penderita Lumpuh Otak
Sriani, ibu kandung Diki duduk di sampingnya samping menggenggam kedua lutut Diki yang tertaut.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribunnews Video, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Diki Satria (9), bocah yang divonis terkena penyempitan di otak kecil atau lumpuh otak tengah, berbaring di atas kasur busa setebal lima sentimeter di ruang tamu rumahnya, Senin (22/2/2016).
Sriani, ibu kandung Diki duduk di sampingnya samping menggenggam kedua lutut Diki yang tertaut.
Diki sendiri merupakan anak kedua dari pasangan Sriani dan Zaimardi.
Meski tak kunjung sembuh, namun Sriani tetap telaten mengasuh dan merawat Diki.
Meski sudah berusia sembilan tahun, Diki hanya bisa terbaring lemas di rumahnya akibat penyakit yang dideritanya.
Lagi-lagi, masalah ekonomi yang membuat Sriani dan Zaimardi tak bisa memberikan perawatan maksimal buat anak bungsunya itu.
"Awalnya demam panas, namun setelah dibawa ke Rumah Sakit, Diki sama sekali tidak ada perubahan, yang ada Diki malah semakin memprihatinkan," kata Sriani, Ibu Kandung Diki.
Dan usianya satu tahunan, Diki terkadang kejang-kejang.
"Kalau mau Jujur, saya berharap Diki bisa tumbuh layaknya anak-anak lainnya," kata Sriani.
Sriani tak tahu lagi harus membawa Diki kemana. Saat ini, ia hanya bergantung pada pertolongan medis.
Sebulan sekali, Sriani membawa Diki kontrol ke RS Budi Kemuliaan.
Di dalam formulir pendaftaran, tertulis penyakit yang diderita Diki itu Cerebral Palsy.
Dalam dunia kesehatan, Cerebral Palsy disebut juga dengan lumpuh otak.
Ini kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan dan kemampuan berpikir.
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut.
Penyebabnya pun bahkan belum diketahui. Para ahli medis sepakat menyarankan terapi sebagai pengobatan terbaik. (*)