Tambang Batu Bara Longsor, Satu Pekerja Tewas
Musibah tanah longsor menimpa sejumlah pekerja di lokasi tambang batu bara, Selasa (8/3/2016) sekitar pukul 09.00 Wita.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.CO, SAMARINDA - Musibah tanah longsor menimpa sejumlah pekerja di lokasi tambang batu bara, Selasa (8/3/2016) sekitar pukul 09.00 Wita.
Insiden tersebut terjadi saat para pekerja sedang melakukan penggalian terhadap salah satu lubang tambang di area PT Energi Cahaya Industritama (PT ECI), dengan sub kontraktor yang mengerjakan tambang itu yakni PT Mitra Indah Lestari (PT MIL).
Kejadian itu membuat heboh warga sekitar Kelurahan Bekuan, Palaran atau tepatnya di sekitar pelabuhan peti Kemas, Palaran.
Bahkan, akibat kejadian tersebut aktivitas PT MIL terhenti total dan sejumlah warga memenuhi area tambang tersebut.
Dari kejadian tersebut, mengakibatkan dua pekerjanya menjadi korban atas peristiwa nahas, yakni Agus Pawon (31) dan Medi (30).
Beruntung bagi Agus dapat terselamatkan dari kejadian tersebut, padahal dirinya sempat tertimbun runtuhan longsor.
Agus saat itu sedang mengendarai truk artik guna menampung tanah maupun pasir yang dikeruk oleh Medi, yang saat itu mengendarai excavator.
Mengetahui adanya longsor, sejumlah karyawan perusahaan langsung mencoba untuk melakukan evakuasi terhadap korban, sekitar 10 menit menggali, Agus dapat terselamatkan.
Namun saat itu kondisinya Agus telah pingsan dan langsung dilairkan ke RSUD AW Syahranie.
Namun nahas bagi Medi, dirinya baru dapat diangkat oleh tim gabungan dari BPBD Kaltim, Basarnas, PMI, Brimob Polda Kaltim hingga TNI dan sejumlah relawan sekitar pukul 17.44 Wita, dengan keadaan telah tidak bernyawa lagi.
Kondisi longsoran yang tepat berada di antara tebing, ditambah dengan kondisi tanah yang tidak stabil mengakibatkan proses evakuasi terhadap Medi terhambat.
Bahkan tanah yang berada di atas tebing kerap turun dan membuat proses evakuasi mengalami perlambatan.
Diperkirakan longsoran tanah ambruk sekitar 60 meter.
Setelah berhasil diangkat dari kabin excavator, korban langsung dilarikan ke RSUD IA Moies guna menjalani proses visum luar, karena pihak keluarga akan segera menerbangkan korban menuju kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. (*)