Unjuk Rasa Anti Mafia Migas, Mahasiswa Universitas Riau Dianiayai Petugas Protokoler Pemprov Riau
Tiga mahasiswa dari Universitas Riau menjadi bulan-bulanan petugas protokoler Pemrov Riau.
Editor: Willem Jonata
Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tiga mahasiswa Universitas Riau jadi bulan-bulanan petugas protokoler Pemrov Riau.
Mereka jadi korban penganiayaan, sesaat setelah mencoba membentangkan sebuah sepanduk di sebuah acara rapat koordinasi Pencegahan Korupsi, yang dihadiri komisioner KPK, di Balai Sirindit Gedung Daerah Riau, Kota Pekanbaru, Rabu (13/4/2016).
Belum sempat spanduk itu dibentangkan oleh mahasiswa, beberapa orang protokel langsung menarik paksa ketiga mahasiswa itu keluar dari ruangan.
Secara membabi buta, beberapa oknum protokel yang terlihat emosi, langsung menendang dan memukul mahasiswa hingga jatuh tersungkur.
Tiga mahasiswa itu langsung dibawa oleh petugas protokoler ke dalam pos penjagaan, dan mengurung mereka.
Saat digiring, seorang mahasiswa yang mengaku bernama M Fauzi mengatakan, jika aksi bentang spanduk itu mereka lakukan, untuk mendesak agar KPK menuntaskan kasus mafia migas yang ada di Riau.
Di Riau, kata Dia, banyak mafia migas. Diduga melibatkan sejulam pimpinan, petinggi maupun pejabat daerah.
Melalui aksi itu, dia berharap ada perhatian dari KPK maupun aparat penegak hukum lainnya untuk serius mengungkap praktik mafia migas di Riau.
M Fauzi bersama rekannya diamankan petugas protokel kemudian di kurung didalam bangunan pos penjagaan.
Beberapa orang oknum protokoler kembali masuk dengan nada tinggi dan mencoba meraih mahasiswa itu.
Tidak diketahui persis apa tindakan yang dilakukan oleh oknum protokolet terhadap para mahasiswa itu.(*)