Menikmati Kota Metro dari Ketinggian
Menyambangi Kota Metro, Lampung, kita seakan-akan berjalan pada lintasan masa lalu.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Menyambangi Kota Metro, Lampung, kita seakan-akan berjalan pada lintasan masa lalu.
Ada jejak penataan kota yang ditinggalkan Belanda, saat kali pertama membuka tempat, yang dulunya dikenal dengan daerah Trimurjo, di era tahun 1930-an.
Saat itu, para kolonis asal Pulau Jawa pada hari Sabtu, 4 April 1936 mulai menempati berbagai bedeng perumahan, yang sengaja disediakan kolonial sebagai tempat tinggal baru mereka.
Tak heran jika hingga saat ini, kita bisa merasakan penataan Belanda yang sangat rapi di Kota Metro.
Penempatan lahan untuk pemukiman, perkantoran, pertanian, perdagangan, pengairan, hingga taman, sangat terencana.
Bahkan, penataan pusat alun-alun KotaMetro dengan Masjid Taqwa-nya, seperti sengaja dibuat menyerupai penataan yang ada di Yogyakarta dan kota-kota di Jawa, agar para kolonis bisa betah tinggal di daerah mereka yang baru itu. (*)