Hari Buruh, Ririn Ekawati Belajar Pasrah
Ririn Ekawati tampil monolog dalam peringatan Hari Buruh. Ia memainkan karakter ibu rumah tangga yang harus jadi buruh setelah suaminya meninggal.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Ririn Ekawati ikut meramaikan peringatan Hari Buruh atau May Day, Minggu (1/5/2016).
Ia tampil monolog yang mengetengahkan tema buruh perempuan single parent di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Dalam monolognya, ibu beranak satu kelahiran Balikpapan 33 tahun lalu, mengisahkan buruh perempuan bernama Titi, yang ditinggal mati suaminya karena kecelakaan kerja.
Titi terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebelum suaminya meninggal, Titi hanyalah ibu rumah tangga biasa.
Sebagai buruh, Titi mendapatkan mandor yang memiliki sifat acuh kepada para pekerjanya. Sang mandor tetap menyuruh para buruh bekerja walau dalam keadaan sakit.
Begitulah penggalan monolog yang dimainkan bintang sinetron "Muslimah" itu.
Diakui Ririn, tokoh Titi merupakan karakter yang pasrah. Titi terus menuruti perintah Mandor, walau harus diakui perintahnya sewenang-wenang.
Dengan kata lain, maksud Ririn, meski sama-sama single parent, karakter Titi sangat berlawanan dibandingkan dirinya sendiri yang cenderung melawan atau menolak pasrah.
"Tapi, mungkin hidup harus seperti itu kali ya," Kata Ririn.
"Dan apapun yang terjadi sama dia, sudah diterima saja, dijalani saja. Semuanya, hidup cuma mampir, tinggal dijalani mau kaya gimana," ucapnya.
Itulah yang dipelajari Ririn dari Titi. Karakter Titi diakuinya sangat bagus. Ia memiliki kesabaran luar biasa.
"Kalau aku dimarah-marahin sama mandor, aku akan melawan," tambahnya.
Makanya, Ririn merasa tertantang memerankan Titi dalam seni monolog. Apalagi ia pertama kali menggeluti kesenian tersebut.
Sebagaimana diketahui dalam peringatan Hari Buruh, Ririn tak sendiri dalam pertunjukan "Tiga Titik Monolog,". Dinda Kanyadewi dan Maryam Supraba ikut ambil bagian.
Mereka memainkan monolognya masing-masing secara bergantian, Ririn mendapatkan giliran pertama. Tiga monolog tersebut merupakan garapan Sutradara Wawan Sofyan.(*)