Sidak Gula Rafinasi, Mobil Dirjen PKTN Kemendag Diadang Wartawan
"Kalau kita tidak boleh masuk wajar dong kita curiga ada apa ini," teriak sejumlah wartawan.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sejumlah wartawan sempat mengadang Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Syahrul Mamma, saat meninjau gudang gula di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin, Rabu (11/5/2016) siang.
Bus rombongan wartawan yang belakangan tiba di gudang gula tersebut sempat dilarang masuk ke dalam gudang penyimpanan gula rafinasi.
Rombongan Dirjen sudah terlebih dahulu tiba dan selesai melakukan inspeksi mendadakan terlebih dahulu di gudang gula milik Koperasi Harum Manis Bersatu itu.
Mobil yang ditumpangi Dirjen yang sudah mau ke luar gudang milik salah satu pengusaha terkenal di Banua itu langsung diadang puluhan wartawan yang baru datang.
"Kalau kita tidak boleh masuk wajar dong kita curiga ada apa ini," teriak sejumlah wartawan.
Dirjen Syahrul Mamma akhirnya langsung turun mobil dan mempersilakan wartawan untuk masuk ke dalam gudang.
"Siapa bilang tidak boleh masuk, ayo masuk semua. Maksud kita sih biar ngambil gambar di gudang gula yang lebih besar," ujar Syahrul Mamma.
Sidak langsung dilanjutkan ke sejumlah gudang gula lainnya.
Syahrul Mamma memimpin peninjauan hasil temuan Tim Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kemendag dan Polri berupa produk gula kristal rafinasi di Kota Banjarmasin.
Dari hasil sidak pekan lalu ada sejumlah gudang yang menyimpan gula rafinasi disegel oleh aparat.
Sejak kejadian itu, harga gula di Banjarmasin meningkat dari harga normal Rp 12 ribu menjadi Rp 16.500 per kilogram.
Masyarakat mengeluhkan naiknya harga gula pasir tersebut. Sebab hampir tiap hari harga jualnya terus meningkat. (*)